IMBCNews, Karawang | Lurah Plawad Kecamatan Karawang Timur H Ropiudin MAP dipandang sebagai lurah terbaik yang disenangi masyarakat di antara 12 kelurahan yang ada di Kabupaten Karawang. Hal ini ditandai dengan adanya apresiasi berupa piagam perhargaan dari Bupati Karawang dr Hj Cellica Nurachadiana belum lama ini.
Salah seorang warga Kutawargi Kecamatan Rawamerta yaitu Saman, mengaku kenal dengan Ropiudin semenjak masih staff di Kantor Camat Rawamerta. Saman yang kerap dipanggil Abah karena usianya bertambah renta itu mengungkapkan, kalau Ropiudin ditetapkan oleh bupati jadi Lurah Plawad merupakan hal yang tepat. Apalagi jika mendapat piagam pengargaan, itu tentunya sangat wajar sekali.
“Saya kenal betul dengan yang namanya Ropiudin. Dia itu ‘kan masih keturunan Lurah Gomang yang dulu Kepala Desa Plawad sewaktu masih berstatus Desa Plawad, belum kelurahan,” kata Abah di wilayah Rawamerta, Selasa (24/20).
Ia mengemukakan, kalau tidak salah Kades Gomang itu masih seangkatan dengan Lurah Goyang (Kades Desa Pasir Jengkol) dan juga Lurah Suntara (Karawang Kota). “Jadi saya gak begitu kaget kalau Ropiudin jadi Lurah Plawad. Kayak orang pulang kampung dia. Dan masih punya teureuh sama Lurah Gobang, gitulah kira-kira,” ungkap Abah.
Seraya Abah menerangkan, di bawah tahun 1980-an Plawad masih berstatus pemerintah desa kandati masuk wilayah Karawang Kota. Sedangkan, Pasir Jengkol masih masuk ke wilayah Kecamatan Klari.
Lurah Plawad Ropiudin ketika ditemui awak media ini membenarkan, kalau dirinya memperoleh piagam penghargaan. Ia juga tidak menampik tentang adanya kabar berjenis apresiasi dari bupati terhadap dirinya selaku pemimpin definitif di Kelurahan Plawad.
“Memang benar. Saya juga tidak tahu awalnya kalau terpilih sebagai yang terbaik di antara dua belas kelurahan yang ada di Kabupaten Karawang. Kami tidak mempersiapkan apa-apa kecuali bekerja sebagaimana tugas dan fungsi yang diembankan kepada saya,” cetusnya kepada IMBCNews di kantornya, Selasa (24/10) siang.
Ditanya apa rahasianya sehingga terpilih, Ropiudin mengemukakan selama dirinya dilantik jadi lurah definitif hanya berusaha memberikan layanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.
“Selain itu, kalau ada warga kemalangan misal ada yang meninggal dunia saya datang melayat jika sempat ikut shalat mayit dan mengantar ke pemakaman. Kalau ada warga sakit kita berusaha membantu dan menyempatkan waktu membezuk serta mendoakan yang sakit biar lekas sembuh,” katanya.
Hal lain, sebut Ropiudin selalu berusaha memberi jaminan kalau ada warganya yang sakitnya lumayan parah dan dirujuk ke rumah sakit. “Kalau dia yang sakit dari kalangan orang tidak mampu, saya berusaha menjaminkan diri selaku lurah, agar pihak rumah sakit tetap memberikan layanan terhadap si sakit tersebut. Soal biaya bisa dibicarakan belakangan,” jelas dia.
Ropiudin kemudian mengatakan bahwa Bupati Karawang selama ini sepertinya punya tim penilai tersendiri khususnya pada penilaian kelurahan. “Cara kerja timnya mungkin diam-diam ya. Mereka kayaknya melakukan survey atau wawancara langsung ke warga termasuk di Kelurahan Plawad ini,” ungkap dan duganya.
Sedangkan memperoleh apresiasi dari bupati, sebut Ropiudin lagi, dirinya merasa bahagia di satu sisi. Namun, pada sisi lain, dipandangnya sebagai pendorong untuk tetap melayani warga secara prima mau pun dalam tugas memimpin Kelurahan Plawad.
Ada pun sikap terbaik dalam pandangan Ropiudin ketika ia melayani masyarakat, adalah menyampaikan apa adanya dan pengerjaan tugas bersifat transparan, sesuai dengan aturan atau prosedur serta alat ukur masing-masing.
“Saya itu orang yang tidak suka berbuat seperti main drama Korea. Menurut saya, bicara apa adanya telah jadi keyakinan, bahwa menyampaikan apa adanya dan transparan dengan apa yang dikerjakan, adalah yang terbaik bagi saya dan mungkin juga bagi setiap aparatur sipil negara atau ASN lainnya,” pungkas dia. (eds/hmd-asy2410)