IMBC News | PT Angkasa Pura II (Persero) mulai mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Rabu.
“Secara resmi kini SPKLU untuk umum di Bandara Soetta, yang letaknya di area parkir Terminal 3 domestik. Dan ini menjadi SPKLU pertama yang disediakan di bandara,” kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat meresmikan pengoperasian SPKLU Bandara Soetta di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan penyediaan fasilitas SPKLU di Bandara Soetta merupakan upaya pihaknya dalam memberikan pelayanan terhadap pengunjung yang memiliki kendaraan listrik.
“Karena kita tahu saat ini volume atau jumlah kendaraan listrik di Indonesia baik roda empat atau dua terus bertambah. Maka pemerintah pun terus mendorong supaya untuk penambahan fasilitas kendaraan bermotor berbasis tenaga listrik tersebut,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, pada penyediaan SPKLU ini merupakan pendukung dari program strategis dalam membangun konsep Airport Green Energy sebagai upaya dalam mencapai Zero Mission Carbon di kawasan Bandara Soekarno Hatta.
“Tentu dalam merealisasikan itu, AP II tidak bisa bergerak sendiri, perlu didukung oleh mitra kerja lain. Ke depan Insya Allah kita akan tambah titik-titik SPKLU,” ujarnya.
Ia mengungkapkan AP II berencana melakukan penambahan fasilitas SPKLU di Terminal Kargo Bandara Soetta dalam jangka waktu dekat ini. Sehingga titik-titik fasilitas pengisian daya kendaraan listrik tersebut semakin mumpuni.
“Nanti akan ada lagi di Terminal Kargo, jadi saya sudah minta direktur AP II kargo untuk menyediakan fasilitas itu, sehingga nanti akan menjadi banyak titik-titik SPKLU yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maupun publik apabila ada di kawasan bandara,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Operasional AP II Bandara Soetta, Muhammad Putra Pariadi menambahkan pemanfaatan SPKLU itu diantaranya untuk taksi listrik, bus listrik, sepeda listrik yang digunakan staf bandara, lalu golfcar/boogie car untuk transportasi penumpang di dalam terminal, segway, hingga skytrain.
Ia juga menjelaskan dalam metode pembayaran pada pengisian daya listrik kendaraan itu dapat melalui sistem QR atau cashless dari bank yang telah bekerja sama dengan AP II.
Sementara, untuk tarifnya sendiri mulai pilihan normal atau fast charging sebesar Rp1.630 sampai Rp2.440.
“Charging itu dari 40 KWH, dia punya nozel ada 3, jadi bisa charge dengan kapasitas itu maksimum dalam satu jam untuk 3 kendaraan,” kata dia. ***