IMBCNews, Taipei | Direktur Jenderal Small And Medium Enterprise and Startup Administration Kementerian Luar Negeri Taiwan, GJ Lee menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
“Selama ini kami menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI sehingga kita dapat memperkuat program kerja sama yang sudah berjalan lama,” ujar GJ Lee kepada IMBCNews di Taipei, Selasa (23/7/2024).
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan, Taiwan membutuhkan industri kerajinan kayu jati asal Indonesia. Di sisi lain, Indonesia membutuhkan berbagai peningkatan kapasitas dan penggunaan teknologi tinggi untuk mengembangkan start-up.
Dan Taiwan, ia menekankan, siap membantu Indonesia karena memiliki sumber daya dan keuangan yang cukup untuk mendorong start-up di Indonesia lebih berkembang lagi.
Lee menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai kerja sama di negara-negara ASEAN lainnya dalam pengembangan start-up, mengingat Taiwan memiliki teknologi yang lebih unggul.
“Taiwan memiliki Hsiunchu Science Park Buteau, yakni komplek pengembangan teknologi tinggi yang sudah lama dirancang saat negara di kawasan belum sepenuhnya siap,” papar Lee.
Dari pembangunan kawasan itu, Lee menambahkan, Taiwan dapat membangun industri semi konduktor besar dan menjadi penyuplai kedua terbesar di dunia.
Seperti diketahui, semi konduktor merupakan komponen penting perangkat elektronik, yang memungkinkan kemajuan dalam komunikasi, komputasi, perawatan kesehatan, sistem militer, transportasi, energi bersih, dan banyak aplikasi lainnya
Pada pertemuan yang dibarengi makan siang di kantor Departemen Luar Negri itu, juga dihadiri Director General Lee Guann-jyh of the Small & Medium Enterprise and Startup Administration dan Vice Minister Su Chen-kang of National Science and Technology Council.
Sementara itu tercatat, data dari Indonesia-Taiwan Industrial Collaboration Forum (ITICF) menyebutkan, sejak 2017 kedua negara telah menjalin kerja sama di berbagai platform industri melalui bimbingan Biro Industri Kementerian Perekonomian (MOEA) dan Asociation Industri National (ROC) Taiwan.
Hasilnya banyak pengguna internet dan teknologi lainnya di pasok dari Taiwan, dan itu cukup membantu menggerakkan pasar sektor UMKM di Indonesia meskipun terjadi pandemi COVID-19.
Data perdagangan Indonesia-Taiwan tahun 2022 tercatat 13,15 miliar dolar AS. Indonesia mencatatkan surplus sekitar 4,4 miliar dolar AS. Sementara pada tahun 2023 per Januari-Februari sudah mencapai 1,66 miliar dolar AS. (Theo)