IMBCNews, Cilacap | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menginformasikan hal itu. “Berdasarkan analisis dari permodelan gelombang, tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa hari ke depan diprakirakan mencapai kisaran 4-6 meter. Ini termasuk katagori sangat tinggi,” katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (4/10).
Wardoyo mengemukakan, peningkatan tinggi gelombang laut selatan itu dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan. Angun dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-20 knot.
Kecepatan angin tertinggi, sebut dia, terpantau di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jabar, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Arafuru bagian timur.
“Oleh karenanya, hari ini (4/10) kami kembali mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga Kamis (5/10),” jelasnya.
Dalam peringatan dini tersebut, ungkap Wardoyo lagi, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Menurut dia, gelombang sangat tinggi juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
“Kami mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran,” tegasnya.
Dalam hal ini, kata dia, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko bagi perahu nelayan serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.
Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.
“Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan (Jawa Barat hingga Yogyakarta) diimbau untuk tidak bermain air atau berenang demi keselamatan karena gelombang sangat tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata Teguh. (Sumber: Antara)