IMBC NEWS, Islamabad | Seorang pemuda Pakistan telah memulai ‘perjalanan impian’ sekali seumur hidup menuju Kota Suci Makkah untuk melaksanakan haji 2023. Pemuda bernama Usman Arshad ini berjalan kaki dari Okara di distrik Punjab Pakistan, dengan mambawa ransel kecil dan payung hitam.
Dengan pin bendera Pakistan di bajunya, Arshad memulai perjalanan spiritual dari kampung halamannya pada 1 Oktober lalu. Harapannya, ia akan mencapai tujuan impiannya dalam waktu sekitar delapan bulan.
Arshad akan melakukan perjalanan melalui Iran, Irak, dan Kuwait untuk bisa sampai Kerajaan Arab Saudi. Perjalanan tersebut akan melewati jarak sekitar 5.400 kilometer, dengan dia berjalan rata-rata 30 hingga 40 kilometer setiap harinya.
Arshad mengatakan dia memutuskan memulai ziarah haji setelah tahun lalu, berjalan sejauh 1.270 kilometer dari Okara ke Khunjerab Pass di perbatasan Pakistan-China. Dalam 34 hari ia mampu sampai di lokasi yang dikenal sebagai penyeberangan perbatasan tertinggi di dunia.
“Ketika saya kembali dari Khunjerab, saya memutuskan berjalan menuju Makkah untuk haji. Ini adalah perjalanan yang diinginkan setiap Muslim. Jadi saya memutuskan memulai perjalanan impian ini dengan berjalan kaki karena saya suka berjalan,” kata pemuda berusia 25 tahun ini dikutip di Gulf News, Rabu (2/11/2022).
Anak muda itu, yang sangat fokus pada latihan berjalan, mengatakan dia juga berencana mengunjungi tempat-tempat keagamaan di Iran dan Irak dalam perjalanannya ke Makkah. Berjalan melalui beragam negara membuka kesempatan baginya untuk bertemu orang yang berbeda dan menyebarkan pesan Islam yang sebenarnya, yaitu perdamaian dan rasa hormat.
Pemuda itu mengatakan dia tidak peduli dengan ketenaran. Ia hanya ingin menyelesaikan tugas agamanya dengan berjalan menuju kota suci dan juga menyebarkan pesan perdamaian dan niat baik.
Arshad mengatakan perjalanan itu akan menelan biaya sekitar 1,5 juta rupee Pakistan yang ditanggung oleh dia dan keluarganya. Dia telah menyusun rencana ini selama satu tahun terakhir dan meminta Kementerian Luar Negeri mempercepat proses visa dan berharap akan mendapatkan visa tepat waktu sebelum mencapai Iran.
Terkait perincian barang-barang di tasnya, dia mengatakan berisi beberapa pakaian, ponsel, pengisi daya, dan power bank, payung, senter, botol air, serta kotak obat-obatan. “Jika saya butuh sesuatu yang lain, saya akan membelinya. Tetapi saya tidak ingin membawa barang-barang berat yang memperlambat langkah saya,” kata dia.
Arshad, yang seorang mahasiswa komunikasi media dan pembuat konten, juga mendokumentasikan seluruh perjalanan di akun media sosialnya. Ia akan berbagi seputar perjalanannya sehari-hari dengan lebih dari 50 ribu pengikutnya.
Arshad memang bukan orang pertama yang berjalan kaki ke Makkah dari Pakistan. Seorang pria Pakistan yang dikenal dengan jalan damainya, Kharlzada Kasrat Rai, juga pernah berjalan dari Karachi ke Makkah pada 2013. Dia menerima sambutan pahlawan di Makkah setelah menempuh perjalanan selama tiga bulan.| Sumber: Republika/Ihram