IMBCNews, Bukittinggi | Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Efriadi, mengungkapkan bahwa selain tugas utama mereka dalam memadamkan kebakaran, pihaknya juga aktif dalam melakukan penyelamatan terhadap hewan-hewan yang dapat membahayakan manusia. Hal ini disampaikan Efriadi di ruang kerjanya, Selasa (31/12/2024).
Menurut Efriadi, meskipun jumlah kasus kebakaran pada tahun 2024 mengalami penurunan hingga 70 persen, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bukittinggi juga sering menerima laporan dari masyarakat mengenai penyelamatan satwa yang mengganggu ketentraman.
“Kami tidak hanya fokus pada pemadaman kebakaran, tapi juga penyelamatan hewan-hewan yang membahayakan warga, seperti sarang tawon, ular, hingga kucing yang terperangkap dalam sumur,” ujar Efriadi.
Selain itu, Efriadi juga menyoroti bahwa meskipun kebakaran di Bukittinggi menurun, sejumlah kebakaran banyak terjadi di wilayah Kabupaten Agam, yang menjadi bagian dari cakupan wilayah tanggung jawab mereka.
Pembersihan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi Agam beberapa bulan lalu seperti, fasilitas umum Jalan, Mesjid, Mushola dan Sekolah baik wilayah Bukittinggi dan Agam pun dilakukan.
“Secara hukum, kami diwajibkan untuk memberikan bantuan pemadaman kebakaran di wilayah tetangga,” tambah Efriadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelamatan Damkar Bukittinggi, Togu Simarmata, mencatat bahwa dari Januari hingga minggu ketiga Desember 2024, pihaknya menangani 30 kasus kebakaran dan 160 kasus penyelamatan.
“Total ada 197 kasus yang ditangani, dengan 10 di antaranya adalah kebakaran rumah. Sedangkan kasus penyelamatan terbanyak adalah 53 kasus ular yang masuk ke rumah warga,” kata Togu.
Melalui laporan ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bukittinggi menunjukkan dedikasinya dalam menjaga keselamatan masyarakat, baik dari kebakaran maupun potensi bahaya yang disebabkan oleh hewan liar. (Alex)