Oleh: Asyaro G Kahean
Terkait dengan peziarah yang datang dan punya keinginan hendak membangun makam KH Ahmad Dahlan agar lebih bagus dari sekarang, H Yusuf Hadjiri lebih menyarankan agar yang dipercantik dan diperindah terutama bangunan masjid; Kemudian sekolahan atau balai layanan sosial semacam panti asuhan anak yatim. Maka menurutnya, ada rasa-rasa kurang sreg dengan membangun dan memperindah fisik makam.
“Kami, pihak pengelola TPU Karangkajen merasa berat juga kalau fisik makam dibangun dengan ornamen mewah dan megah. Kami pikir-pikir, bukan hanya kami yang tidak setuju; Kami punya keyakinan, umumnya warga Muhammadiyah menjaga marwah organisasi dan para tokoh pendahulunya bukanlah melalui megahnya bangunan fisik kuburan,” katanya.
Ia kemudian mengemukakan, yang selalu dipandang oleh warga Muhammadiyah, biasanya mengenai faktor-faktor ketokohan seseorang, keteladanan semasa hidup sang tokoh, serta kapabelitas keilmuannya yang diaplikasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Yusuf Hadjiri lalu berpendapat, kesederhanaan bangunan pada makam merupakan bagian dari yang disunnahkan oleh Rasulullah.
“Oleh karena itu, kami menyarankan juga kepada mereka yang punya niat hendak membangun makam agar mereka mengalihkan amal jariyah masing-masing dengan membangun keindahan dan kemegahan fisik masjid atau membantu sarana dan prasarana lembaga pendidikan, atau panti yatim,” tuturnya.
Hal lain yang ia jelaskan, ada sembilan tokoh Muhammadiyah yang dimakamkan di TPU Kampung Karangkajen. Selain KH Ahmad Dahlan, ada makam KH Ibrahim, KH Hisyam, KH Badawi, KH AR Fachruddin, KH Ahmad Azhar Basyir, MA., Prof. Dr. Lafran Pane, Drs. Said Tahulele, dan Prof. Dr. KH. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag.
Sedangkan untuk upaya kenyamanan bagi pengunjung di lokasi bagian dalam Pemakaman Karangkajen, pagar tembok yang dicat putih mengelilingi arean pemakaman. Pagar tembok tingginya sekitar 2,5 meter itu menyambung jadi satu dengan dinding Masjid Jami’ Karangkajen.
Untuk posisi pintu gerbang keluar-masuk komplek pemakaman ini berada di sisi timur samping masjid, dan satu lagi sisi utara (menghadap sebuah gang perkampungan yang padat dengan rumah penduduk).| Bersambung….