IMBCNews, Karawang | Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, Aries Purwanto Ph.D., menekakan agar Pengawas Teknis pada proyek infrastruktur hendaknya tidak bermain mata alias kong kali kong dengan pelaksana proyek atau pemborong, termasuk yang terkit dengan Proyek Turap Saluran di Dusun Wanajaya, Desa Sarijaya, Kecamatan Majalaya.
“Pada pekerjaan tersebut saya tekan agar pengawas teknik di lapangan tidak main-main dengan pelaksana proyek atau kontraktor. Karena pelaksanaan pekerjaan suatu proyek harusnya sesuai RAB dan sesuai spesifikasi sebagaimana tertera pada gambar proyek,” sebut Aries saat dikonfirmasi IMBCNews, di ruang kerjanya, Jumat (21/6).
Ia mengemukakan tidak hanya proyek turap di Dusun Wanaja tersebut saja. Akan tetapi juga pada proyek-proyek lain, khususnya proyek yang berada di bawah Kabid SDA PUPR Karawang.
“Kalau sekiranya Pengawas Teknik ketahuan ada main mata dengan pemborong sehingga berpotensi menimbulkan kerugian negara, saya akan berikan Surat Peringatan atau SP,” tegas Aries.
Ia menambah, SP itu berjenjang. Mulai dari SP satu, jika masih ada pelanggaran maka diterbitkan SP dua, bahkan kalau tidak ada perubahan ditegur dengan SP tiga. “Jika sampai SP ketiga, yang saya harus lakukan adalah pencabutan Surat Petugasan sebagai Pengawas Teknik di lapangan,” jelas Aries merinci.
Menurutnya lagi, jumlah pengawas teknik dari Dinas PUPR Karawang ada sekitar 35 orang. “Jumlah ini bukan hanya pada Bidang SDA saja lho ya? Tapi juga meliputi Bidang Jalan dan Jembatan serta Bidang Tata Bangunan yang ada di Dinas PUPR,” sebutnya.
Khusus pada Bidang SDA, lanjut Aries, untuk memperkuat pengawasan dan hasil pekerjaan turap dan drainase, jenis material pasir yang hendak dipakai harus diproses uji laboratorum atau Lab. “Jenis pasir yang direkomendasi lab, maka itulah yang mesti digunakan dalam membangun turap. Jadi mulai tahun ini tidak sembarang pasir. Uji dulu pasirnya di lab,” tegas Aries.
Sedangkan untuk pembangunan drainase yang menggunakan kontruksi u-ditch, kata Aries, harus berstandar Nasional Indonesia atau popular disingkat SNI. “Semua ini dilakukan PUPR Karawang untuk menjaga pekerjaan proyek agar memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan masa-masa lalu,” pungkasnya. (hhr/asy2106: lpt/lpg)