IMBCNEWS Jakarta | Penerapan rekayasa lalulintas melalui One Way ( dua jalur dijadikan satu arah) dan Contraflow (penggunan jalan sebagian yang berlawanan arah) dalam menangani arus Mudik Lebaran 1445 H/2024 M belum berjalan secara optimal.
Pengamatan IMBCNEWS, pada Minggu (15/4) mulai pintu Tol Kalikangkung Semarang, hingga Pintu keluar tol Cikampek, terlihat kemacetan yang cukup panjang. Tim Jasa Marga bersama Korlantas Polri dan Dinas Perhubungan dalam menerapkan sistem tersebut tampaknya belum berhasil dengan baik.
Ini dapat dibuktikan, jalur one way jauh lebih padat dari jalur satu arah lainnya, akibatnya ribuan kendaraan berada dalam satu jalur hinga menimbulkan kemacetan yang sangat luar biasa.
jarak tempuh dari pintu tol Kalikangkung ke pintu keluar tol Cikampek, lebih dari 10 jam sehingga membuat masyarakat banyak yang setres lantaran, kelelahan dan kehabisan bahan bakar baik bensin maupun solar. Sementara untuk jalur one way, cukup sulit untuk masuk rest area. Di sisi lain, setelah pintu masuk tol Palimanan, jalur yang utama untuk dilewati arus mudik tampak lengang.
Sumber lain menyebutkan, hal itu terjadi karena tidak adanya pintu masuk dan keluar untuk memindahkan jalur one way ke jalur utama. Andaikan adapun, tampak petugas Polri tidak berani membuka. Itulah fakta hingga menyebabkan jarak tempuh Jogjakarta – Jakarta mencapai sekitar 18 jam.
Salalh satu pengemudi Bejo mengharapkan agar tim petugas pengatur lalu lintas cepat tanggap dan memberikan jalan keluar terbaik agar orang tidak terjebak macet hanya karena kemalasan petugas untuk menangani dan terlihat kurang adanya koordinasi sesama lembaga dilingkup lalu lintas.
Mestinya, hal seperti itu tidak terjadi mengingat sudah banyak orang Indonesia yang pintar, teknologi sudah maju dan semua itu dapat dilihat dari satlit atau teknologi lainnya, namu penangannya, relatif minim referensi.
imbcnews/diolah/