IMBCNews, Jakarta | Kesit Budi Handoyo telah deklarasi maju sebagai Calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta Raya (PWI Jaya) Periode 2024-2029, pada Jumat 29 Maret lalu. Deklarasi Kesit dibersamai Yusuf M Said yang memperebutkan Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Jaya.
Dua tokoh PWI Jaya tersebut merupakan figur wartawan profesional yang mumpuni untuk memimpin PWI Jaya. Tak heran, jika kemudian dukungan terus mengalir. Dukungan-dukungan itu tentu tidak terlepas dari peran Kesit mau pun Yusuf M Said sendiri, yang selama ini aktif menjadi pengurus karir di PWI Jaya.
Ketua Bidang Pembelaan Hukum PWI Pusat Kamsul Hasan menilai, track record Kesit dan Yusuf Ms sudah sangat mumpuni untuk menahkodai PWI Jaya. “Keduanya, ukan wartawan yang ‘ujug-ujug’ datang melamar jadi pengurus, tetapi merupakan pengurus PWI yang sudah matang di organisasi,” sebut Kamsul di Jakarta, Kamis (4/4).
Kamsul yang juga pernah menjadi Ketua PWI Jaya ini, memberi saran kepada Kesit, jika terpilih jadi Ketua PWI Jaya nanti, untuk mengajak wartawan muda gabung dalam kepengurusan agar PWI Jaya bisa lebih dinamis.
Kamsul menyebut, bahwa Kesit, menjadi pengurus PWI Jaya mulai dari bawah, hingga kemudian menjadi Ketua SIWO PWI Jaya, kemudian Sekretaris PWI Jaya dan kini Plt Ketua PWI Jaya setelah ketua sebelumnya, Said Iskandarsyah menjadi Sekjen PWI Pusat mendampingi Hendry Ch Bangun sebagai Ketua Umum.
Sisi lain, dosen ilmu komunikasi di sejumlah perguruan tinggi yaitu Dr Darmanto, yang sempat bareng Kesit bergabung di Harian Terbit, menyebut Kesit sebagai sosok pria yang stylish dan pekerja keras.
”Meski pekerja keras, namun Mas Kesit ini selalu tampil stylish,” papar Darmanto di Jakarta, Kamis.
Sementara Wartawan Senior RRI Joko Santoso di Jakarta, Kamis, menyampaikan wejangan kepada Kesit; Jika terpilih jadi Ketua PWI Jaya agar membawa kembali marwah dan jati diri organisasi PWI serta mengajak wartawan muda untuk masuk dalam kepengurusan PWI Jaya
”Untuk menjadi pemimpin, intinya sederhana saja, kata atau ucapan harus selaras dengan perbuatan,” ucap Joko Santoso. (asy-0404: ceklis/diolah)