IMBCNEWS Jakarta | Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pada Rabu (23/8), mengatakan turunan baru virus corona BA.2.86 mungkin lebih mampu menyebabkan infeksi pada orang yang sebelumnya pernah menderita COVID-19 atau yang telah divaksinasi.
CDC mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah varian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Tetapi karena tingginya jumlah mutasi yang terdeteksi dalam garis keturunan varian itu, terdapat kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kekebalan vaksin dan infeksi sebelumnya, tambah CDC.
Seorang pria mengenakan masker melintas di depan toko bertuliskan “Selamat datang kembali” setelah aturan pembatasan Covid-19 dilonggarkan di Auckland, Selandia Baru, 10 November 2021. (Foto: Fiona Goodall/Reuters)
Para ilmuwan mengawasi turunan BA.2.86 karena memiliki 36 mutasi yang membedakannya dengan varian XBB.1.5 yang saat ini merupakan varian paling dominan.
Namun demikian, CDC mengatakan sampel virus untuk pengujian laboratorium yang lebih dapat diandalkan untuk antibodi belum tersedia secara luas.
CDC pada awal bulan ini mengatakan telah melacak garis keturunan BA.2.86 yang sangat mudah menular, yang telah terdeteksi di Amerika Serikat, Denmark, dan Israel. CDC pada Rabu mengatakan peningkatan rawat inap di Amerika Serikat saat ini kemungkinan tidak didorong oleh garis keturunan.
imbcnews/VOA Ind/diolah/