IMBCNews, Jakarta | Komunitas Alumni Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 18 (Komuntas 18) menggelar bazar sembako murah dan santunan kepada anak-anak yatim, di Perguruan Muhammadiyah Cabang Matraman. Dalam acara ini, panitia mendatangkan personil dari Grup Lawak Empat Sekawan, Ginanjar Soekmana, sebagai penceramah pada pengantar santunan dan buka puasa bersama, Ahad (23/3/2025).
Dalam tausiyah yang khusus ditujukan untuk anak-anak yatim, Ginanjar mengajak agar selalu optimistis dan jangan terlalu larut berkepanjangan dalam kesedihan.
“Allah telah berkehendak memanggil ayah atau orang tua kalian. Kita semua, sama-sama berharap dengan mendoakan, supaya orang tua kalian di alam sana, dirahmati oleh Allah dengan naungan pagar-pagar taman surga; Dan kalian, sebagai anak yang telah ditinggalkan orang tua jangan malas belajar. Dan hendaknya selalu mendoakan orang tua kalian,” sebut dan ajak Ginanjar.
Ia kemudian mengemukakan, kasih sayang Allah biasanya tetap lebih besar dibandingkan dengan cobaan atau musibah yang terjadi. Oleh karena itu, ajak Ginanjar lagi, sekali pun keadaan telah menjadi yatim jangan sekali-kali pesimis namun tetaplah optimis.
“Alhamdulillah di sekitar kita masih banyak yang peduli dengan keadaan anak-anak yatim, termasuk Komunitas 18 yang dulu komunitas ini sekolahnya di SMP Muhammadiyah 18 di lingkungan ini,” terang dan ajak dia.
Ginanjar, kemudian lebih memperkenalkan dirinya bahwa dahulu adalah murid SMA Muhammadiyah 5 yang berlokasi di Tebet. “Waktu itu saya menjadi anggota IPM dan ditakdirkan oleh Allah, sering ikut kegiatan termasuk sering juga di Perguruan Muhammadiyah Cabang Matraman ini. Saya di sini menjadi kenal dengan sebagian murid SMP Muhammadiyah 18 Waktu itu, bahkan lebih jauh saya juga mengenal Bang Latif Utomo yang sekarang Ketua PCM Matraman,” tutur Gunanjar.
Ia juga mengatakan, mungkin karena seringnya kalau berdzikir menyebut salah satu yang tercantum di asma’ul husna: “Ya Latif, Ya Latif. Eh eh…, rupanya hari ini saya ditakdirkan kembali oleh Allah sampai di Perguruan Muhammadiyah Matraman ini dan malah jumpa lagi dengan Bang Latif,” seloroh Gunanjar menggitik pendengar melebarkan senyuman.
Komunitas 18, ungkap Ginanjar, bahwa selama ini telah banyak melakukan aksi-aksi sosial kemasyarakatan, keagamman dan kemanusiaan. “Tidak hanya di Jakarta dan Jabodetabek, tetapi juga aksi nyata komunitas 18 merambah ke Bali dan Indonesia bagian timur lain. Aksi-aksi nyata Komunitas 18 tentunya tidak terlepas dari semangat pergerakan yang dilakukan Muhammadiyah,” terang dia.
Perlu diketahui bahwa SMP Muhammadiyah 18, saat sekarang ini telah dilebur ke dalam SMP Muhammadiyah 5 Matraman Jakarta Timur. Terlepas dari penyebab peleburan itu, para Alumni SMPM 18 memiliki semangat pantang menyerah dan membentuk komunitas dalam kesertaan mereka untuk turut membangun kehidupan masyarakat di lingkungan yang tersebar di berbagai tempat dan wilayah, dengan jumlah anggota sekitar 300-an orang.
Sedangkan terkait dengan Grup Lawak Empat Sekawan, merupakan salah satu grup yang mula muncul sekitar awal 1990. Grup lawak Empat Sekawan terdiri dari empat anggota, yaitu: Nurul Qomar (alm; Anggota DPR RI dua periode 2004-2014), Derry Sudarisman, Ginanjar Soekmana, Eman Suherman. Mereka memiliki acara sitkom berjudul “Lika-Liku Laki-laki” pada tahun 1993.
Empat Sekawan, dalam dekade 1990-an itu menjadi salah satu grup lawak papan atas. Aksi lawak Ginanjar dan kawan-kawan masa itu ditunggu-tunggu oleh pemirsa televisi di tanah air. (*/agk)