IMBCNEWS – JAKARTA – Korea Utara dilaporkan meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur, Selasa (14/1) agaknya untuk memberi pesan kuat kepada pemerintah baru Amerika Serikat di bawah Presiden terpilih Donald Trump untuk tidak menganggap enteng negara itu.
“Peluncuran tersebut bisa jadi ditujukan kepada AS, mungkin untuk menunjukkan tekanan menjelang masa jabatan kedua Trump ” kata Yang Moo-jin, Presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul seperti dilaporkan AFP (13/1).
Sementara Presiden Trump dari Partai Republik yang memenangkan Pilpres lalu melawan Presiden petahana Joe Biden dari Partai Demokrat akan dilantik sebagai presiden AS ke-46 pada 20 Januari nanti.
Moo-jin juga menduga, pesan itu juga ditujukan pada Menlu Jepang Takeshi Iwaya yang melawat ke Korea Selatan, negara serumpun dan musuh bebuyutan Korut. Korut dan Korsel masih dalam status perang sampai kini sejak Perang Korea 1950 – 1953.
Kunjungan Iwaya ke Korsel merupakan rangkaian lawatannya ke sejumlah negara tetangga Asia dalam upaya meningkatkan hubungan bilateral sebelum Presiden Trump kembali menghuni Gedung Putih pekan depan.
Militer Korsel mendeteksi beberapa rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan ke Laut Timur,” kata militer Seoul, mengacu pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, dikutip dari kantor berita AFP.
Dikatakan, peluncuran tersebut tercatat sekitar pukul 09.30 waktu setempat di dekat wilayah Ganggye Korut. Rudal balistik jarak pendek tersebut terbang sejauh 250 kilometer sebelum akhirnya mendarat di laut.
“Otoritas intelijen Korsel dan AS telah mendeteksi dan memantau persiapan peluncuran rudal Korut sebelumnya, segera mendeteksi dan melacaknya pada saat peluncuran,” demikia pernyataa militer Korut.
Selain itu, Korsel dan AS juga mempertahankan kesiapan penuh dan berbagi informasi dengan Amerika Serikat dan Jepang sambil memperkuat pengawasan dan kewaspadaan untuk peluncuran rudal lebih lanjut.
Penjabat Presiden Korsel Choi Sang-mok mengecam peluncuran tersebut, dengan mengatakan hal tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Seoul akan menanggapi provokasi Korut dengan lebih keras berdasarkan postur keamanannya yang kuat dan aliansinya dengan AS,” katanya.
Korut yang merupakan salah satu kekuatan nuklir dunia saat ini diduga memiliki sekitar 20 sampai 60 hulu ledak nuklir yang bisa diluncurkan dengan rudal-rudal balistik antarbenua yang diklaim mampu menjangkau wilayah timur Amerika Serikat.
Di tengah kesulitan ekonomi antara lain akibat embargo Barat terutama AS, Korut terus melakukan uji coba nuklir dan rudal-rudal pengangkutnya, bahkan juga mengirimkan belasan ribu serdadunya untuk berperang di Ukraina di pihak Rusia. (imbc/Theo: sumber diolah: AFP)