IMBCNews, Karawang | Pelaksanaan Proyek Pembangunan jalan lingkungan (Jaling) bermaterial aspal Hotmix di Dusun Babakan Tamiang RT 18 RW 05 Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, terkesan kurang bahan dan tidak sesuai spesifikasi (spek). Besaran anggaran dibanding hasil penghotmixan pun dipandang beberapa warga Kabupaten Karawang cenderung tidak sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB) tertera untuk pagu proyek.
“Kesannya aspal hotmix yang digelar pada jaling yang mengarah ke Lokasi Pemakaman dekat Perumahan Citra Karawang Megah, lebih mahal dari pada cor beton. Padahal, hotmix terpasang per meter, secara umum di bawah harga terpasang meterial cor beton,” kata Ketua Organisasi Masyarakat Karawang atau Ormas Maskar Ir Supardi Nugraha, di Karawang, Rabu (22/5/2024).
Ia mengemukakan, dana yang digunakan proyek hotmix tersebut dari Anggaran Dana Desa (DD) Tahap 1 Tahun Anggaran 2024. Karena sumbernya DD, ungkap Supardi, berarti yang dipakai proyek ini uang rakyat.
“Seharusnya pakai cor beton saja akan lebih baik, karena lebih kuat dan tahan lama dibandingkan hotmix,” sebut Supradi seraya menyinggung adanya indikasi proyek dikerjakan pihak ketiga atau sistem kontraktual, karena gelar hotmix pada umumnya kurang untuk meningkatkan pemberdaya masyarakat setempat.
Proyek pembangunan jaling dengan menggunakan hotmix seperti itu dalam jangka panjang, lanjut Supardi, akan lebih boros; Karena hotmix kurang tahan lama; Apa lagi kalau lokasinya dekat dengan genangan air dan jarang dilewati pengguna jalan, maka cenderung lebih cepat rusak dan berpotensi kuat ditumbuhi rumput liar.
“Jika melihat anggarannya sebesar Rp70 jutaan, dengan panjang gelar hotmixnya 170 meter dan lebar 2 meter serta tebalnya 0,05 meter, hitung-hitungan sederhanya itu terlalu mahal. Saya tidak menuduh terjadinya mark-up, namun jika melihat hasil penghotmixannya, kalau ada warga yang menduga terjadi mark-up pada proyek jaling tersebut, memang kesannya ada seperti itu,” ungkap Supardi menjelaskan.
Lebih lanjut Supardi mengemukakan, informasi proyek jaling di Dusun Babakan Tamiang itu tertera, volume pajang 170 meter dengan lebar jalan 2 meter dan ketebalan gelar hotmix 0,05 meter atau 5 centimeter. “Dari volume ini kita bisa perkirakan, aspal hotmix yang harusnya tergelar di jaling tersebut total biayanya Rp37.736.000 atau jauh di bawah Rp70 jutaan.
“Biaya ini kalau pelaksanaannya sesuai dengan spek, lho ya. Untuk kualitasnya, ambil contoh standar di Karawang aspal hotmix jenis Ac-Wc. Kalau volume pengerjaannya seperti tersebut di Proyek Jaling Babakan Tamiang, saya perkirakan harga aspal keseluruhan menghabiskan Rp31.236.000, tambah upah kerja dan alat besar gelar hotmixnya sekitar Rp6.500.000; Jadi total anggaran terserap diperkirakan mencapai Rp37.736.000. Jauh ‘kan di bawah pagu anggaran sebagaimana RAB tertera pada proyek jaling dimaksud?” sebut Supardi.
Wakil Ketua Komnas Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Cabang Karawang H Hermawan mengatakan, pada pelaksanaan pekerjaan hotmix di Dusun Tamiang, kalau ditotal dengan volume panjang 170 meter dan lebar 2 meter serta tebalnya 0,05 meter, maka total meterial aspal hotmix terpasang, diperkirakan seharusnya di bawah pagu anggaran tertera di proyek.
“Ketua Ormas Maskar memang punya pengalaman di bidang gelar hotmix. Untuk hitung-hitungan pada meterial hotmix boleh dikatakan, hitungan beliau itu cenderung akurat,” kata Hermawan melalui keterangan tertulis di Karawang, Kamis (23/5/2024).
Ia kemudian mengemukakan, perhitungan meterial aspal itu beda dengan gelar cor beton. “Kalau cor beton mah dihitung pakai meter kubik. Tapi kalau ahli bidang material aspal hotmix menghitung, kalau ia menemukan volume panjang x lebar x tebal aspal hotmix yang digelar, hitungannya bisa lebih akurat, karena dihitung dengan menyertakan rumus indeks,” sebut Hermawan yang mengaku, pada pekan lalu datang ke Kantor Desa Lemahmulya; Namun menurut Sekdes bahwa Kades sedang ada tugas di luar kantor.
Lebih lanjut Hermawan juga mengungkap, hasil pantauan di lapangan pada proyek jaling di Dusun Babakan Tamiang Desa Lemahmulya itu terindikasi tebal gelar hotmix tidak sampai 0,05 meter (5 centimeter). “Ini menjadi salah satu temuan LP-KPK di lapangan. Sehingga tim LP-KPK memperkirakan, ketebalan aspal hotmix tergelar pada Jaling Babakan Tamiang itu dalam kisaran 2,5 centimeter,” sebut Hermawan seraya berencana akan melakukan konfirmasi dengan pendamping mau pun tim moitoring dan evaluasi (monev) kecamatan terkait proyek yang didanai DD. (hhr/asy: lpt.lpg19-2502)