IMBCNews, Malang | Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir M Si., mengingatkan, Muktamar Pandu Hizbul Wathan jangan hanya dijadikan ajang ritual dan formartif belaka. Akan tetapi, hendaknya muktamar menjadi ajang muhasabah dan strategis dalam upaya peningkatan program bersifat aflikatif, sehingga ke depan terjadi perubahan-perubahan yang lebih baik.
Demikian antara lain amanat Haedar Nashir melalui zoom pada rangkian acara Pembukaan Muktamar Hizbul Wathan ke-4, yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/7/2023). Ia juga berpesan, para muktamirin hendaknya tidak hanya berpikir status quo, akan tetapi harus menjadikan muktamar ini sebagai titik tolak perubahan kepada nilai-nilai yang lebih baik dan berkemajuan.
“Muktamar, di dalam persyarikatan mau pun organisasi-organisai otonom Muhammadiyah, menjadi ajang permusyawaratan tertinggi. Muktamar juga sebagai kegiatan resmi untuk memproses kehidupan berorganisasi dengan menguatkan reguliasi, melaporkan pencapaian, mengevaluasi program terdahulu hingga menyusun program kerja yang berkelanjutan,” jelas dia.
Haedar kemudian mengemukakan pesan, karena muktamar bukanlah hanya ritual dan formatif, maka sudah selayaknya hasil dari muktamar ini tidak stagnan melainkan Pandu HW diproses untuk menjadi organisasi kepanduan yang inklusif, dinamis juga progresif.
Sebelum melakukan pembukaan secara resmi secara simbolistis, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’thi, M Ed., dalam amanat langsungnya di hadapan Muktamirin Pandu HW mengatakan, perhelatan muktamar bukanlah wahana nostalgia atau romantisme saja. Akan tetapi juga, muktamar itu merupakan bagian penting pada kegiatan-kegiatan tranformasi nilai-nilai Hizbul Wathan, terutama ditujukan untuk memajukan ummat, bangsa dan negara.
“Kepanduan Hizbul Wathan, hendaknya, tidak hanya terinternalisasi di jiwa para kader dan para anggota di lingkungan HW saja. Tetapi juga, haruslah nilai-nilai sebagaimana 10 undang-undang HW dapat teraktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan lain, dan juga terlembaga dalam kehidupan ummat,” sebut dan harap Mu’thi.
Pada perhelatan muktamar inilah, lanjut dia, sebagai bagian dari forum untuk memadukan kekuatan nilai-nilai yang sudah ada dengan dinamika zaman dan generasi yang ada sekarang.
“Pada perpaduan demikian, melalui muktamar ini diharapkan menghasilkan terobosan baru yang masuk ke progam kerja baru untuk menuju perubahan yang lebih baik lagi,” harap Mu’thi pula, seraya ia berucap apa yang disampaikannya ini sebagai penguat pesan Ketua Panitia, Ketua Umum Pandu HW Nasional, Rektor UMM, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah. (Asyaro GK)