IMBCNEWS | China menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen untuk 2023, serta menambah anggaran belanja pertahanan hingga 7,2 persen. Angka ini dipatok di tengah upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali ekonomi negara itu setelah diterjang pandemi covid-19.
Tiongkok juga menaikkan anggaran untuk pertahanan menjadi 7,2 persen atau sekitar 1,55 triliun yuan, setara US$224 miliar. Kedua angka ini ditetapkan dalam pembukaan pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Minggu (5/3) ini.
“Ekonomi China sedang melakukan pemulihan yang stabil dan menunjukkan potensi dan momentum yang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut,” kata Perdana Menteri Li Keqiang kepada para delegasi NPC, dikutip dari CNN Business.
Anggaran pertahanan naik dalam dua tahun berturut-turut. Pada 2021 anggaran militer mencapai 7 persen, kemudian naik menjadi 7,1 persen pada 2022. Kenaikan ini terjadi di tengah peningkatan ketegangan geopolitik dan ‘pamer’ senjata di regional.
“Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, mengembangkan panduan strategis militer baru, mencurahkan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran, dan melakukan upaya terkoordinasi dengan baik untuk memperkuat kerja militer di semua arah dan wilayah,” kata Li.
Kongres NPC adalah peristiwa politik tahunan utama yang terjadi bersamaan dengan pertemuan badan penasehat politik China, dengan peristiwa yang dikenal sebagai Dua Sesi. Target PDB dan pengeluaran militer termasuk yang paling diawasi ketat dalam kongres.
Produk domestik bruto (PDB) China hanya menyentuh level 3 persen pada 2022, meleset jauh dari perkiraan para analis, yakni 5,5 persen. Setelah pandemi mulai reda di awal 2023, ekonomi China pun berangsur bangkit.
Moody’s Investors Service sejak itu menaikkan perkiraan pertumbuhan China menjadi 5 persen untuk 2023 dan 2024. Angka ini naik dari perkiraan sebelumnya, yakni 4 persen.
Di sisi lain, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global akan semakin melemah tahun ini karena kenaikan suku bunga dan perang Rusia di Ukraina. Pertumbuhan global kemungkinan akan melambat dari 3,4 persen pada 2022 menjadi 2,9 persen pada 2023.
imbcnews/cnn ind/(mrh/pta/diolah