IMBC NEWS, Banda Aceh | Lembaga Panglima Laot (Laut) Aceh menyebutkan seluruh nelayan tidak pergi melaut pada setiap Peringatan Tsunami Aceh yakni 26 Desember. Karena setiap tanggal ini telah ditetapkan sebagai hari pantangan melaut.
Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek di Banda Aceh, Senin (26/12), terkait dengan Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh (26 Desember 2004) mengatakan setiap tanggal 26 Desember telah dijadikan hari pantang melaut.
“Ketentuan ini sudah ditetapkan sejak 2005, bagi para nelayan di wilayah Aceh,” kata Miftach.
Lebih lanjur Miftach menyampaikan ketentuan hari pantangan tersebut sudah masuk dalam Hukum Adat Laut Aceh, karena disepakati oleh Panglima Laot seluruh Aceh.
“Semua ini juga untuk mengenang para nelayan yang telah meninggal saat peristiwa itu,” jelasnya.
Ia mengemukakan, tanggal 26 Desember menjadi hari untuk mengenang peristiwa terbesar di dunia, yaitu gempa dan tsunami. Karena sebagian besar korbannya adalah keluarga nelayan,” paparnya.
Hari ini, kata Miftach, para nelayan se-Aceh juga menggelar doa bersama untuk korban tsunami, ada yang melaksanakan di masjid daerah masing-masing dan di kuburan massal.
“Ini juga hanya berlaku satu hari, besok nelayan sudah bisa melaut lagi, dan ketentuan ini juga tidak mempengaruhi harga ikan, artinya tetap stabil,” katanya.
Miftach menegaskan, terhadap nelayan yang melanggar hari pantangan melaut ini maka bakal diberikan sanksi tegas sesuai ketentuan yang telah disepakati bersama.
“Sanksinya adalah kapal akan ditahan minimal tiga hari dan maksimal tujuh hari, dan semua hasil tangkapan disita untuk Lembaga Panglima Laot,” sebut dia.
Miftach juga menyebutkan hari pantangan melaut di Aceh sesuai hukum adat yang telah ditetapkan yakni saat hari Jumat (sehari penuh). Kemudian, Hari Raya Idul Fitri (tiga hari berturut-turut), Hari Raya Idul Adha (tiga hari berturut-turut).
Selanjutnya, pada Hari Kenduri Laot (tiga hari berturut-turut), Hari Kemerdekaan atau HUT RI pada 17 Agustus (sehari penuh), dan Hari Peringatan Tsunami pada 26 Desember (sehari penuh). (Sumber: Antara)