IMBCNews, Karawang | Laman resmi Badan Penghubung Pemerinah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengungkap, pembangunan pabrik Build Your Dream (BYD) di Kabupaten Subang akan merekrut sekitar 18.000 tenaga kerja. Pabrik mobil listrik ini dirancang mulai beroperasi Januari 2026.
Gubernur Dedi Mulyadi mengapresiasi dukungan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait peran yang dilakukan PU dalam memastikan mobilitasi industri dan tenaga kerja di kawasan pabrik otomotif tersebut.
Fasilitas produksi mobil listrik BYD, dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Lahan yang bakal digunakan luasnya lebih dari 108 hektar; Merupakan kawasan industri otomotif terbesar dengan investasi mencapai 1 miliar USD atau sekitar Rp16 triliun.
Salah satu yang memperoleh tugas mempersiapkan tenaga kerja (naker) yang hendak disalurkan di pabrik BYD, adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Rawamerta, Kabupaten Karawang. Sementara sekolah-sekolah sejenis lainnya di kabupaten ini juga ditugasi turut mempersiapkan calon naker sehingga calon naker berkompeten dari Karawang totalnya mencapai 1.500 orang.
“Tugas pembinaan ini kami terima dari Cabang Dinas Pendidikan atau Cadisdik Wilayah IV Jawa Barat. Di mana, SMKN 1 Rawamerta ditarget mendidik sebanyak 40 peserta agar ditingkatkan kompetensinya dalam bidang otomotif dan kelistrikan,” kata H. Rosli, S.Pd., selaku Kepala SMKN 1 Rawamerta kepada IMBCNews, di kantornya, Jumat (25/4/2025).
Dari 40 peserta didik itu, tambah Rosli, 20 orang dari Jurusan Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) dan 20 orang lagi Jurusan Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
“Mereka masing-masing digembleng dengan kompetensi tambahan. Misal, yang dari Jurusan TKR selain dipahamkan pada praktik permesinan namun juga ditambah dengan keahlian ketenagalistrikan. Begitu juga anak-anak yang dari Jurusan TBSM, diberi tambahan keahlian dalam praktik permesinan otomotif juga ketenagalistrikannya,” jelas dia.
Rosli mengemukakan, dua kompetensi tersebut sangat penting karena yang dibangun BYD pabrik mobil bertenaga listrik. “Dua kompetensi ini juga untuk meningkatkan daya saing. Dan nanti, sebelum disalurkan mereka wajib mengikuti sertifikasi yang dilaksanakan Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau LSP,” sebutnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa LSP merupakan lembaga yang bertugas melakukan sertifikasi kompetensi kerja. LSP memiliki lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan bertugas memastikan bahwa individu memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
“Ketika mereka disalurkan kerja, mereka masing-masing sudah kita bekali dua sertifikat dari LSP tersebut. Dan kita harapkan, mereka diterima dengan tidak melalui proses tes lagi, tapi bisa diterima langsung kerja di kawasan BYD,” harap Rosli.
Untuk sekolah SMK dan sejenis lainnya yang berada dalam pembinaan Cadisdik Wilayah IV Jawa Barat, menurut Rosli meliputi Kabupaten Purwakarta, Subang dan Karawang.
“Targetnya per kabupaten 1.500 calon naker yang kompetensinya bersertifikasi LSP. Jadi, untuk tiga kabupaten ini jumlahnya mencapai 4.500 orang. Tidak tahu yang di luar Cadisdik Wilayah IV Jabar, dan mungkin sekali banyak juga yang dari luar Jabar bahkan luar Pulau Jawa. Sangat mungkin tiga kabupaten terdekat dengan pabrik BYD memperoleh prioritas dalam pempersiapkan naker,” tutup dia.
Perlu diketahui, bahwa wacana pembangunan pabrik BYD di Subang Smartpolitan ini muncul pada 2024. BYD mengungkapkan komitmennya untuk mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Eksistensi pabrik BYD di Subang Smartpolitan juga diyakini banyak pihak dapat meningkatkan transfer teknologi dan keahlian pembuatan mobil listrik. Pabrik tersebut diperkirakan akan mulai beroperasi pada Januari 2026.
Investasi BYD terhadap Indonesia itu, diklaim pihak perusahaan tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, tetapi juga membangkitkan perekonomian komunitas di sekeliling area pabrik. (Edi/Asy2504: lpt/lpg)