MOMEN ulang tahun selalu menjadi perayaan istimewa, terutama bagi anak-anak. Namun, perayaan ulang tahun pertama seringkali menjadi perdebatan di kalangan orangtua: apakah perlu dirayakan ketika sang anak belum memahami maknanya?
Yesi Saputri (36), seorang ibu dari lima anak, memilih untuk merayakan ulang tahun pertama putri kelimanya, Fiona Agita Adzani, dengan penuh suka cita.
Ia mengaku bangga bisa melewati satu tahun penuh perjuangan membesarkan sang buah hati.
“Alasan umum yang sering diutarakan adalah anak belum mengerti makna ulang tahun. Benarkah demikian? Tapi ternyata, bagi saya, ulang tahun pertama punya makna yang jauh lebih dalam. Ini momen syukur, bukan hanya untuk anak, tapi juga untuk kami orangtuanya,” ujar Yesi.
Dalam perayaan yang digelar sederhana namun hangat di salah satu tempat makan di jalan Ibrahim Musa Kota Bukittinggi, hadir pula ibuk Yessy, owner Ikono Geprek Mania sekaligus party planner yang kerap menangani pesta ulang tahun anak-anak di kawasan tersebut.
Ia menyebutkan bahwa tren orangtua muda sekarang justru cenderung ingin merayakan ulang tahun pertama anak mereka.
“Kalau buat saya, anak usia 1 tahun itu sasaran empuk. Soalnya di Indonesia, ulang tahun yang paling sering dirayakan itu usia 1, 5, dan 17, terutama untuk anak perempuan,” kata Yessy.
Yessy juga menambahkan bahwa meski anak belum sepenuhnya mengerti, momen ini akan menjadi kenangan manis bagi keluarga dan dokumentasi yang bisa dikenang di kemudian hari.
Yessy berpandangan bahwa beberapa kelompok tertentu menganggap usia satu tahun adalah fase yang sangat penting. Alhasil, sering kali pesta ulang tahun diselenggarakan bukan atas kemauan sang anak, melainkan keinginan orangtua.
Perayaan ulang tahun pertama kini bukan sekadar tradisi, namun juga menjadi bentuk rasa syukur dan apresiasi atas tumbuh kembang anak selama setahun pertama kehidupannya.
Penulis: Alex.Jr
(Bukittinggi 23 april 2025)