IMBCNEWS Depok | Mencari calon pemimpin yang ideal, yang siap mengabdi 24 jam demi kepentingan rakyatnya, calon pemimpin yang yang tidak ambisius terhadap harta benda, calon pemimpin yang tidak korupsi kolusi dan nepotisme serta calon pemimpin yang “berani mengambil resiko apapun” demi rakyatnya, di Indonesia seolah mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Tamsil itu disampaikan Ustaz H. Nur Alam dalam acara halal bihalal yang dilasakan RW 14 Keluarahan Mekarsari Depok pada Minggu kemarin. Kini mencari pemimpin seperti itu terasa sulit, di masa silam Orde Baru, Indonesia pernah mempunyai tokoh keuangan Mar’i Muhammad, diangkat sebagai menteri keuangan setelah sebelumnya sebagai Dirjen Pajak. Tetapi kehidupannya biasa saja, rumahnya kecil, hidupnya bersahaja, dan mobilnya butut tahun tua. “Nah tokoh sepeti ini yang dibutuhkan saat ini untuk mengelola keuangan agar rakyat mudah mencari sekolah dan murah untuk berobat jika sakit, karena pemimpinya tidak mau korupsi.
Nur Alam, MA yang mengaku dirinya sebagai pendidik, sahabat Ketua RW 14 Sugeng Bagiono menyitir cerita sahabat Nabi atau Khalifah Umar Ibnu Khatab saat mencoba mengetes tigkat keiminan seoran gpengembala kambing.
Pada suatu hari, Umar bin Khattab melakukan perjalanan seorang diri ke luar kota. Dia ingin melihat langsung kondisi rakyat yang dipimpinnya. Dalam perjalan itu, Umar melihat seorang penggembala kambing yang jumlahnya lebih dari 40 ekor.
Umar membujuk anak itu agar salah kambingnya untuk dijual kepadanya. Tapi penggeba itu menyampaikan, “Maaf tuan, kambing ini bukan milikku. Kambing-kambing yang banyak ini adalah milik tuanku,” katan anak itu.
Umar pun terus membujuknya, untuk menjualnya. Dia pun berkata, “Wahai penggembala, majikanmu tidak akan tahu jika kamu menjualnya kepadaku seekor saja. Si penggembala menatap wajah Umar. Dia pun berkata, “Wahai tuan, engkau benar tidak ada satu pun orang yang tahu. Tapi, di mana Allah, tuan? Dia selalu melihat apa yang diperbuat oleh makhluk-Nya.” Saat itu Khalifah Umar Ibnu Khatab meneteskan air matanya, bagaimana seorang penggembala mempunyai keimanan yang demikian kuat yang belum tentu dimiliki oleh para menterinya dan gubernurnya itu.
Nur Alam sebagai ustaz yang dilatar belakangi sebagai pendidik tampaknya banyak cerita tamsil yang menarik. Bahkan tokoh filantropis dari AS, William Henry Gates III, seorang pengusaha dan dermawan itu, pionir revolusi komputer mikro pada tahun 1970an. Apa kata Bill Gate, .. kalau kamu lahir miskin kamu mungkin tak punya kesempatan, tapi kalau kamu mati dalam keadaan miskin, artinya kamu tidak pernah kreatif, bekerja serius dan fakus. Nah anak-anak muda saat ini musti harus kreatif dan belajar agar keluar dari kemiskinan permanen.
Membangun Kebersamaan
Sementara itu, Ketua Panitia Halal Bihalal H Setyo Banar menyebutkan, halal-bihalal ini dilaksanakan Pengurus RW 014 yang didukung Lurah dan Sekretaris Kelurahan Cimanggis. Dalam semangat membangun kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi, warga RW 14 Kelurahan Mekarsari, katanya, kegiatan ini untuk meningkatkan kebersamaan dan menggiatkan silaturahmi.
Selain dihadiri Sekretaris Kelurahan (SEKEL) Mekarsari, juga Babinsa dan para sesepuh Warga RW 014 dan seluruh Pengurus RT di lingkungan RW 14, termasuk ibu-ibu PKK dan Posyandu. Mayoritas hadir bersemangat.
Ketua RW 14 Sugeng Bagiono juga menambahkan, tema kegiatan ini adalah “Mari Kita Bangun Harmoni dalam Keberagaman dan Damai dalam kebersamaan “kegiatan ini berlangsung dengan penuh keakraban dan kebersamaan, diikuti lebih dari 140 orang.
Dalam sambutannya, Mardani wakil dari RW sebelah menyampaikan beberapa program pemerintah kota yang akan berjalan, di antaranya kegiatan olahraga khusus lansia dan pelaksanaan Car Free Day di sepanjang Jalan Margonda Raya, serta program pemberdayaan masyarakat lainnya. Tokoh masyarakat, Drs. Eddy Yahya, MM, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Dengan adanya halal bihalal ini, saya berharap warga RW 14 dapat semakin sering bersilaturahmi agar tercipta rasa saling memahami satu sama lain,” ujarnya.
imbcnews/diolah/