IMBCNews, Jakarta | Jaringan pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG) menggelar acara perjumpaan nasional bagi penggerak pendidikan di Indonesia bertajuk Belajaraya 2023.
Pendidik dan inisiator gerakan Semua Murid Semua Guru Najelaa Shihab kepada media di Jakarta, Jumat (28/7) mengatakan, acara Belajaraya 2023 didukung berbagai pihak, mendorong pentingnya kolaborasi sebagai kunci efektif dalam menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia.
“Masalah pendidikan di Indonesia nggak bisa diselesaikan dengan murid dan guru yang ada di sekolah saja. Masalah pendidikan Indonesia atau perbaikan, yang perlu dilakukan untuk pendidikan Indonesia, semua perubahan yang kita upayakan harus dikerjakan barengan oleh berbagai pemangku kepentingan,” ucap Najeela, putri Prof Quraish Shihab.
Meskipun pandemi sudah berakhir, pendidikan di Indonesia masih memerlukan perhatian lebih. Tantangan yang dihadapi, kata Najelaa, adalah isu kesehatan tomental baik pada anak-anak dan remaja serta kesenjangan pendidikan yang masih nyata.
Belajaraya, yang sebelumnya bernama Pesta Pendidikan dan dilaksanakan secara daring selama pandemi, melibatkan partisipasi publik dari latar belakang yang berbeda-beda untuk bersama menghadapi tantangan pendidikan Indonesia. Transformasi menjadi Belajaraya, dikatakan Najelaa, sebagai transformasi ekosistem pendidikan yang lebih luas dengan melibatkan sekitar 1.038 komunitas.
“Proses belajar SMSG butuh banyak penggerak yang datangnya bukan dari orang pendidikan. Belajaraya ini kita ingin pesan tentang proses belajar semua orang itu kunci,” ucap wanita yang akrab disapa Ela ini.
Penuturan Najelaa sejalan dengan keterlibatan aktif berbagai pihak seperti organisasi nonprofit dalam penyelenggaraan acara. Salah satunya Indika Foundation, satu dari 23 organisasi pendiri Semua Murid Semua Guru yang bergerak dalam hal pendidikan perdamaian dan toleransi.
Managing Director Indika Foundation Ayu Kartika Dewi mengatakan, pihaknya mendorong masyarakat untuk menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang inklusif di dalam komunitas mereka sendiri.
“Kami percaya bahwa sebuah aktivitas akan berdampak lebih besar jika masyarakat di dalamnya bergerak menciptakan perubahan. Karena itu, kami berpartisipasi dalam Belajaraya 2023, tempat bagi banyak pihak bahu-membahu berkontribusi mewujudkan pendidikan yang inklusif,” ujar Ayu Kartika Dewi.
Salah seorang pendiri dan pembina Indorelawan Widharmika Agung juga ikut mendukung Belajaraya 2023 dengan partisipasinya melibatkan anak muda. Menurut dia, bekerja bersama dapat membantu pembangunan pendidikan di Indonesia.
“Indorelawan terbentuk untuk mempermudah proses dengan melibatkan lebih banyak lagi anak muda menyuarakan semangat bergotong-royong untuk pembangunan pendidikan di Indonesia,” ucap Agung.
Belajaraya 2023 akan diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta tanggal 29 Juli 2023 dengan mengundang beberapa pembicara seperti Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mantan Menteri Agama Quraish Shihab, artis Maudy Ayunda, dan lainnya. Sebanyak 70 komunitas organisasi pendidikan juga akan mengisi Kelas Belajar sesuai dengan kepakarannya masing-masing.
Musisi-musisi papan atas seperti Endah N Rhesa, Tompi, Tulus, Vidi Aldiano, Andien, RAN, Kunto Aji, Dere, dan ldgitaf juga akan berpartisipasi dalam festival musik Belajaraya 2023. Pada Pesta Pendidikan 2017, sejumlah musisi berpartisipasi dalam perilisan lagu “Semua Murid, Semua Guru” dan inisiasi gerakan.
Menurut Endah, sebagai seorang musisi ia memiliki tanggung jawab yang sama untuk membuat kehidupan lebih baik. Salah satu caranya di sektor pendidikan.
“Yang punya tanggung jawab untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik. Salah satu faktor utama yang paling dasar adalah dengan pendidikan,” kata Endah.
Perempuan bernama lengkap Endah Widiastuti itu mengatakan bahwa musik yang merupakan sebuah hiburan dapat menyampaikan hal apapun, dalam konteks baik maupun buruk. (Kadar Santoso)