IMBCNews | Eropa Selatan sedang dilanda gelombang panas ganas, Kamis (13/7/2023). Peringatan dikeluarkan, suhu dapat mencapai rekor tertinggi yang ‘menyengat’ benua itu pekan depan.
Peringatan cuaca diberlakukan di Kepulauan Canary Spanyol, Italia, Siprus, dan Yunani. Otoritas Yunani memperkirakan suhu mencapai 43 derajat Celsius atau 44 Celsius pada Jumat atau Sabtu.
Beberapa Ambulans disiagakan di dekat situs arkeologi Acropolis di Athena. Petugas ambulans siap memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan yang menderita akibat panas.
Dampak dari musim panas yang ekstrem telah menjadi fokus penelitian pekan ini. Sebanyak 61 ribu orang, mungkin telah meninggal dalam gelombang panas terik di Eropa musim panas lalu.
Pemerintah dan pengusaha berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak melindungi pekerja yang terpapar terik matahari. Eropa sedang dilanda gelombang panas Cerberus. Cerberus merujuk pada anjing berkepala tiga dari dunia bawah dalam mitologi Yunani.
Ada kekhawatiran tentang dampaknya terhadap mereka yang bekerja di luar ruangan di Italia, setelah seorang pria berusia 44 tahun yang sedang mengecat marka jalan di kota utara Lodi pingsan dan meninggal pada pekan ini.
Otoritas kesehatan mengeluarkan peringatan siaga merah untuk 10 kota Italia selama dua hari ke depan, termasuk Roma, Florence, Bologna, dan Perugia.
Bukan Hanya Manusia yang Menderita
Di Yunani, pemerintah telah memerintahkan penangguhan pekerjaan antara pukul 12.00 dan 17.00 di daerah yang risiko panasnya sangat tinggi. Pemerintah juga meminta pekerjaan jarak jauh untuk karyawan sektor swasta dengan kondisi kesehatan.
Di Spanyol, gambar yang diambil oleh satelit Sentinel 3 Badan Antariksa Eropa mengukur suhu permukaan tanah lebih dari 60 derajat Celsius di wilayah barat Extremadura, Selasa lalu. Prakiraan cuaca dan catatan resmi didasarkan pada suhu udara yang jauh lebih rendah daripada pembacaan permukaan tanah.
Rekor suhu Eropa 48,8 derajat Celsius tercatat di Sisilia pada Agustus 2021. Menurut Badan Antariksa Eropa, angka itu dapat dilampaui pekan depan. Italia kembali diperkirakan menjadi salah satu tempat terpanas.
“Pekan depan, akan ada gelombang panas yang lebih kuat dari ini. Antara Selasa dan Rabu di Roma dan Florence kita mungkin akan melebihi 40 derajat, yang juga akan mendekat di utara,” kata Luca Lombroso, ahli meteorologi dari grup AMPRO di Italia, dilansir di Reuters, Kamis.
Presiden badan amal Katolik Sant’Egidio, Marco Impagliazzo mengatakan, sekitar sembilan juta lansia Italia hidup sendiri atau dengan pasangan lanjut usia dan sangat rentan.
“Dengan kesunyian dan darurat panas ini, kami melihat campuran yang eksplosif,” katanya dalam konferensi pers.
Bukan hanya manusia yang menderita. Kelompok lobi petani Italia Coldiretti mengatakan produksi susu turun sekitar 10 persen, karena sapi makan lebih sedikit saat cuaca panas, minum banyak air, dan menghasilkan lebih sedikit susu. (Sumber: Magenta-Republika)