IMBCNews, Jakarta | Tak ada lagi tempat aman bagi warga Gaza. Setiap detik jadi ancaman. Puluhan hingga ratusan nyawa insan tak berdosa melayang. Unjuk rasa bela Palestina menjadi salah satu cara untuk upaya membukakan mata batin para pemimpin negara di seluruh dunia, ke arah tindakan nyata menghentikan kezholiman…!
“Serangan brutal dan biadab dari penjajah Israel serasa wajib untuk dihentikan. Jet-jet tempur mereka menggempur dan membombardir hingga kamp pengungsian dan rumah sakit. Sementara banyak negara di dunia, hanya mengecam. Seakan tanpa mampu menghentikan kejahatan perang yang terus menyasar warga sipil Palestina,” ungkap Irwan Taufik, S.Kom., Pimpinan Presidium Aliansi Pergerakan Islam Karawang (ASPIKA) secara tertulis yang diterima IMBCNews di Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Founder Bina Muda Foundation ini juga mengungkap bahwa hampir-hampir seluruh negara di dunia telah menyatakan kecaman terhadap pembantaian di Gaza. “Akan tetapi, tuntutan dan seruan penghentian agresi militer Israel yang melakukan kejahatan kemanusiaan terus berlangsung hingga hari ini,” sebut Irwan Taufik.
Kemudian ia mengemukakan bahwa Indonesia, sebagai negara yang sejak awal konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, juga turut bersuara. Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke –termasuk hampir 280 juta jiwa– terus menyuarakan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
“Kami mendukung penuh adanya aksi nyata bela Palestina. Ummat Islam, terutama kaum mudanya akan kembali menggelar unjuk rasa damai yang sekaligus mengutuk tindakan dan aksi-aksi kejahatan kemanusiaan Israel dan sekutunya di wilayah Palestina, terutama di Gaza,” tegas dia.
Irwan Taufik mengatakan, aksi demonstrasi bela Palestina akan digelar pada hari Ahad, 27 April 2025 mendatang. “Masyarakat Karawang akan turun ke jalan dalam Aksi Lintas Batas Bela Palestina yang diinisiasi oleh Forum Silaturahmi Umat Islam Karawang atau FSUI,” katanya.
Aksi ini, tambah dia, dibentuk melalui struktur kepanitiaan resmi di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai Tim Pengarah, serta didukung penuh oleh BAZNAS.
“Presidium ASPIKA bersama Bina Muda Foundation atau BMF memberi dukungan total terhadap aksi ini. Kita tegaskan, Presidium ASPIKA dan BMF memandang, aksi bela Palestina merupakan fardhu ‘ain dan fardhu kifayah bagi ummat Islam,” terang Irwan Taufik
Menurut dia, membela demi pencapaian Kemerdekaan Palestina harus terus dilakukan sampai akhir hayat. “Kami mengajak seluruh ormas dan komunitas di bawah ASPIKA turun ke jalan pada 27 April ini, guna menyuarakan hak-hak hidup, kesehatan mau pun kewilayahan milik rakyat Palestina agar kembali sebagaimana dalam cita-cita Kemerdekaan Negara Palestina,” harapnya.
Irwan Taufik kembali mengimbau, seluruh warga Kabupaten Karawang hendaknya turut bergabung dalam aksi bela Palestina ini. “Kita imbau bahwa bela Palestina yang kita akan laksanakan hari Ahad besok merupakan aksi lintas batas yang melintasi batas apa pun. Oleh karenanya, seluruh warga Karawang hendaknya bergabung dalam aksi bela Palestina tersebut,” tegas dan imbaunya.
Lain itu, Irwan Taufik juga menyampaikan dukungan terhadap terbitnya Fatwa MUI Pusat yang menyerukan boikot terhadap seluruh produk yang terafiliasi dengan Israel dan sekutunya.
“Kami berharap, Pemerintah Daerah Karawang dapat menindaklanjuti fatwa MUI tersebut secara konkret, sebagaimana Pemda pernah merespons penghinaan Presiden Prancis terhadap Nabi Muhammad Saw, dengan mengeluarkan surat penghentian edar produk-produk asal Prancis. Inilah bentuk nyata perlawanan terhadap kejahatan perang yang sedang berlangsung,” paparnya.
Irwan Taufik juga menegaskan bahwa bentuk dukungan dapat saja berupa donasi. Akan tetapi, selain donasi bisa juga doa, dan takbir yang menggema saat aksi berlangsung.
Ia lebih mengingatkan bahwa penderitaan rakyat Gaza berlangsung setiap detik. Nyawa mereka masih terus terancam melayang, tubuh terkoyak, ibu-ibu, lansia syahid, juga anak-anak tidak berdosa wafat dalam kondisi mengenaskan; Karena dibombardir oleh kebiadaban kaum zionis dengan persenjataan militer.
“Fatwa MUI adalah representasi dari kegelisahan ummat. Maka, sudah semestinya ditindaklanjuti dalam bingkai hukum dan aturan normatif yang ada di pemerintahan daerah,” sebut dan harap Irwan Taufik. (eds/asy2304: prl/lpg)