IMBCNews, Karawang | Diterimanya langkah Gina Fadila Swara yang mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabub) Karawang, agaknya menjadikan spekulasi publik sedikit teredam; Karena sebelumnya telah ada Deklarasi Koalisi 3 Partai Besar yaitu Gerindra, NasDeam dan PKS yang sempat meramaikan bumi Pangkal Perjuangan.
Gina Fadila Swara yang akrab disapa Teh Gina, hari ini telah tercatat sebagai Bacabup Karawang. Pendaftarannya disambut Ketua DPC Partai Gerindra H Ajang Sopandi, pada Sabtu (25/5/2024), dan ia menyatakan akan memberi dukungan penuh terhadap langkah Teh Gina.
Dukungan itu disampaikan H Ajang Sopandi di hadapan kedua orang tua Gina, H Ade Swara dan Hj Nurlatifah. Ajang Sopandi bahkan menyambut hangat kedatangan orang tua Gina, sehingga menunjukkah bahwa Partai Gerindra telah mempunyai calon berbeda dengan yang disebut Partai NasDeam saat deklarasi koalisi, di Hotel Resinda Jalan Interchange Karawang, sehari sebelumnya.
Salah seorang Deklarator Koalisi tiga partai besar dari Gerindra H Endang Sodikin S.Pd.I, SH., MH., menjelaskan bahwa deklarasi sebagai ikhtiar partai menyatukan pandangan; Karena di Kabupaten Karawang partainya mau pun parpol lain yang ada, kursi DPRD masing-masing tidak cukup kalau mengusung pasangan calon bupati-wakil bupati sendirian.
“Koalisi merupakan ikhtiar Partai Gerindra, sebagai upaya mencukupkan jumlah kursi parlemen untuk mengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, pada Pilkada Serentak Tahun 2024,” ungkap Endang Sodikin yang akrab disapa Kang HES, melalui pernyataan tertulis yang diterima IMBCNews di Jakarta, Ahad (26/5/2024) sore.
Ia juga mengatakan, syarat partai mengusung calon kepala daerah harus memiliki 10 kursi legislatif. “Nah, faktanya, di Kabupaten Karawang tidak ada partai yang mencapai jumlah 10 kursi. Maka Partai Gerindra seperti juga partai lainnya, melakukan ikhtiar untuk mencukupkan pengusungan pasangan calon bupati-wakil bupati,” jelas Kang HES.
Lebih lanjut menurut Kang HES, Partai Gerindra, NasDem, mau pun PKS menyadari betul kalau setiap partai di Kabupaten Karawang tidak bisa maju sendirian tanpa ada koalisi dengan partai lain.
“Mengenai format koalisinya, tentu arahnya adalah bakal cabup dan bakal cawabup. Pada proses kesepakatan ini yang dimungkinkan agar dibangun bersama dalam koalisi. Soal bagaimana nanti nasib koalisi, acuannya tentu saja mengikuti arahan DPD dan DPP Gerindra. Semua ini baru berproses,” sebutnya.
Kang HES juga mengatakan, setiap bakal calon baik bupati mau pun wakil bupati yang akan diusung Partai Gerindra, dipastikan berprosedur dan melalui mekanisme penjaringan yang telah diatur partai.
“Pada ujungnya nanti, masing-masing bakal calon yang lulus verifikasi administratif diharuskan mengikuti Fit and Propher Test yang digelar DPD Gerindra Prov Jawa Barat. Jika semua prosedur dan mekanisme telah dilalui dan yang bersangkutan dipandang cakap dan layak, barulah ditetapkan sebagai pasangan calon yang akan didaftarkan ke KPU,” papar Kang HES.
Sementara itu, salah seorang Kader Partai Gerindra potensial, H Heri Sudaryanto, SE., SH., MH., mengemukakan bahwa sejak jauh-jauh hari pimpinan Partai Gerindra Kabupaten Karawang melakukan penjajakan kepada 7 partai pemilik kursi legislatif.
“Mulai dari PKB, Demokrat, PKS, PDI-P, Golkar, Nasdem dan terakhir PAN. Hampir semua partai membuka pandaftaran bakal calon bupati-wakil bupati, terlebih partai yang memperoleh kursi banyak tapi tidak mencukupi untuk mengusung calon sendiri, seperti Gerindara, PDI-P, Demokrat, dan Golkar,” sebut Heri Sudaryanto yang akrab disapa Kang Haji Aceng, melalui keterangan tertulis yang diterima IMBCNews, di Jakarta, Ahad (26/5) sore.
Kang Haji Aceng memandang, sampai saat ini belum ada parpol di Karawang yang memastikan telah menetapkan pasangan calon bupati-wakil bupati.
“Semua masih proses. Para pimpinan partai Karawang, masih terus melakukan Road-show dan silaturahim. Ada beberapa pengurus Gerindra yang memang lebih intens melakukan hubungan dekat karena punya historis, seperti Partai NasDem dan PKS,” jelasnya.
Lebih lanjut Kang Haji Aceng menjelaskan bahwa arah koalisi partai yang lebih inten lagi masih berlanjut, agar sampai kepada kesepakatan dalam berkoalisi. “Namun hingga saat sekarang, Koalisi Gerindra, NasDem dan PKS baru ada sedikit pembahasan yang mengarah pada calon Karawang 1 dan Karawang 2,” ungkap Kang Haji Aceng yang juga Ketua DPC Kongres Advokad Indonesia (KAI) Kabupaten Karawang.
Hanya saja, tambah dia, sedikitnya pembahasan pasangan calon sempat mengesankan bukan menjadi tujuan awal. Melainkan, koalisi sepertinya diformat ke arah kesepahaman antar partai untuk bersama-sama dalam sebuah koalisi. Faktor utamanya, karena untuk calon bupati dan calon wakil bupati, sekali pun partai telah berkoalisi namun masing-masing masih menunggu rekomendasi dan atau ketetapan dari dewan pimpinan pusat partai yang bersangkutan.
“Sedangkan yang kedua, Partai NasDem telah menetapkan H Aep Saepuloh sebagai Cawabup Karawang. Sebagai incumben, tidak mungkin H Aep menjadi calon wakil bupatinya. Mencermati dinamika seperti ini, kalau kita mengacu pada ucapan Ketua DPC Gerindra Pak Ajang Sopandi, kolaisi bisa saja bubar,” cetus Kang Haji Aceng.
Sekali pun demikian, ia tetap berharap dalam perebutan pimpinan eksekutif pada Pilkada 2024 yang akan digelar November 2024 mendatang, hendaknya pasangan calon yang diusung Partai Gerindra tampil sebagai pemenangnya. (hhr/asy: lpt/lpg)