IMBCNews – Jakarta – ASA perdamaian di Ukraina selangkah lebih maju setelah ditunggu-tunggu, Presiden Amerika Serikat Donal Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akirnya menyepakati penghentian serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari.
Hal itu terungkap dalam pembicaraan telpon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Selasa waktu setempat waktu Washington, AS.
Meski begitu, Putin tetap menolak gencatan senjata penuh kecuali Barat menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendukung usulan gencatan senjata 30 hari untuk infrastruktur energi setelah lebih dari tiga tahun perang berkepanjangan, namun, ia menuding Putin masih memiliki agenda untuk melemahkan negaranya.
Percakapan keduanya yang dinanti-nantikan dunia itu berlangsung lebih dari 90 menit, tetapi tidak menghasilkan terobosan besar. Trump, yang kembali ke Gedung Putih sejak Januari, menyatakan optimisme terkait upaya mencapai gencatan senjata menyeluruh dan penyelesaian konflik yang telah berlangsung sejak 2022.
Terkait tawaran gencatan senjata terbatas itu, Kremlin menyatakan, Presiden Putin telah memerintahkan militernya untuk menghentikan serangan terhadap target energi Ukraina selama 30 hari.
Akan tetapi, mereka menegaskan masih jauh dari menerima gencatan senjata penuh yang diusulkan Washington dan disetujui Kyiv, sebalinya Rusia tetap kukuh pada tuntutan lama mereka, yang dianggap sulit diterima oleh Ukraina dan Barat.
Salah satu syarat utama yang diajukan Moskwa adalah penghentian total dukungan militer dan intelijen dari Barat terhadap Ukraina, selain itu, Kyiv juga tidak diperbolehkan mempersenjatai kembali atau melakukan mobilisasi selama gencatan senjata berlangsung.
Namun alah satu hasil nyata dari pembicaraan ini adalah kesepakatan pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina. Kedua belah pihak akan menukar 175 tahanan masing-masing pada Rabu (19/3).
Selain itu, ada pula rencana penyelenggaraan pertandingan hoki es antara pemain dari AS dan Rusia sebagai upaya diplomasi olahraga.
Serang Kyiv
Sementara itu, beberapa jam setelah panggilan telepon berlangsung, sirene serangan udara kembali meraung di ibu kota Ukraina, Kyiv. Ledakan juga dilaporkan terdengar di beberapa lokasi.
Di Kyiv, Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina mendukung gencatan senjata energi, tetapi pihaknya membutuhkan kejelasan lebih lanjut dari Washington. Ia menegaskan bahwa Rusia belum menunjukkan kesiapan untuk benar-benar mengakhiri perang.
“Mereka tidak siap untuk mengakhiri perang ini, dan kita dapat melihatnya,” kata Zelensky. Ia juga menuding Putin masih bermain strategi untuk melemahkan Ukraina dalam jangka panjang.
Selain itu, Zelensky menyatakan bahwa pasukan Ukraina akan terus bertempur di wilayah Kursk, Rusia, selama yang dibutuhkan.
Pernyataan ini muncul setelah beberapa hari terakhir Rusia mengalami kemajuan signifikan di wilayah tersebut, yang sebelumnya sempat direbut Ukraina tahun lalu.
Perang di Ukraina yang dimulai sejak invasi Rusia ke nagara tetangganya itu pada 24 Februari 2022 atau tiga tahun lebih telah menewakan ratusan ribu tentara ke dua belah pihak dan membuat sejumlah lokasi di Ukraina termasuk ibu kota Kyiv luluh lantak.
Berbagai upaya perdamaian dilakukan a.l oleh PM Jepang Fumio Kishida, Presiden China Xi jinping dan Presiden Jokowi, namun sejauh ini belum berhasil membawa isu Ukraina ke meja perundingan. (imbcnews/sumer diolah: (AFP)