IMBCNews, Bandar Lampung | Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah mengungkap, terdapat dua kecamatan yang terdampak paling parah akibat banjir. Hujan lebat yang menerpa, pada Jumat (17/1), menyebabkan banjir menggenangi beberapa wilayah kota ini.
“Hampir seluruhnya Kota Bandarlampung diterpa hujan lebat, dan untuk daerah yang paling parah terdampak banjir ada di Way Lunik di Kecamatan Panjang dan Gedung Pakuwon di Teluk Betung Selatan,” katanya di Bandar Lampung, Sabtu (18/1).
Deddy mengatakan, banjir yang menerjang wilayah Teluk Betung Selatan dikarenakan air kiriman dari Pesawaran. Akibatnya terjadi luapan pada Kali Belau yang menyebabkan rumah-rumah di sekitarnya terendam air.
“Kami sudah melihat posisi banjir. Ini kami teman-teman dari tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan, dan Pol PP dan semua tim terkait sudah turun ke lapangan semua, untuk melakukan evakuasi,” kata dia.
Dia pun mengatakan bahwa hingga saat ini Pemkot Bandar Lampung masih terus mendata berapa rumah warga yang terdampak banjir dan jumlah korban meninggal dunia.
“Kami juga dapat informasi ada korban meninggal dunia dua atau tiga, ini belum jelas berapa. Namun, di Waylunik ada satu yang meninggal tersengat listrik,” jelas dia.
Deddy kemudian menghimbau agar warga, khususnya yang terdampak banjir, tidak tidur atau beristirahat di rumah-rumah yang sudah terendam air guna menjaga kesehatan masing-masing.
“Ya, tadi kami minta juga rumah yang terendam banjir tidak dipakai istirahat dahulu, tapi kalau ada lantai dua silahkan saja di situ,” kata dia.
Dia pun mengatakan bahwa saat ini warga yang terdampak banjir dapat istirahat di masjid-masjid atau musholla terdekat sambil didata oleh petugas.
“Untuk bantuan dari Pemkot Bandar Lampung pasti ada, tapi kami akan mendata terlebih dahulu ada berapa warga yang terdampak,” kata dia.
Diketahui hujan lebat yang mengguyur Kota Bandarlampung pada Jumat (17/1) dengan intensitas tinggi dan jangka waktu yang cukup lama membuat sejumlah wilayah di kota setempat terdampak oleh banjir yang cukup parah.
Banjir yang melanda daerah-daerah di Bandarlampung memiliki ketinggian yang berbeda dengan paling rendah berada di pinggang orang dewasa.
Banjir juga membuat kendaraan roda empat di Waylunik hanyut terbawa arus air. Bahkan jalan Yos Sudarso arah ke Kecamatan Panjang sulit untuk dilewati oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.
Kemudian juga, jembatan gantung yang berada di lokasi wisata Sumur Putri pun hancur akibat luapan air yang deras kiriman dari kali akar. (Sumber: Antara)