IMBCNEWS | Ketua Dewan Penasehat YPKM, Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Ronny Franky Sompie, S.H., M.H Senin di Jakarta, mengatakan, dalam minggu-minggu ini, YPKM akan menghadap kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menyampaikan laporan berkaitan dengan peran YPKM, termasuk upaya untuk menjadikan Musik Kolintang sebagai Warisan Budaya Tak Benda asli Minahasa ke UNESCO.
YPKM ingin memperjuangkan sebagaimana pada Tahun 2018, Gamelan Indonesia diusulkan secara resmi ke UNESCO sebagai The Representative of the List Intangible Cultural Heritage of Humanity. Pada 5 Desember 2021, gamelan akhirnya ditetapkan sebagai The Representative of the List Intangible Cultural Heritage of Humanity .
Angkung juga resmi diakui UNESCO tahun 2020. Angklung masuk dalam warisan budaya tak benda atau Representative List of the intangible Cultural Heritage of Humanity. Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia asal tanah Sunda, Jawa Barat
Dikatakan, YPKM ingin memperjuangkan budaya, utamanya terkait dengan alat kesenian Kolintang sebagai kekayaan budaya Minahasa non benda di tingkat internasonal.
Ketua Penasehat YPKM, itu juga menambahkan, “Kolintang adalah alat musik pukul tradisional Minahasa dari Sulawesi utara, Indonesia yang terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu. Kolintang biasanya dimainkan secara ansambel, minimal 5 – 6 orang dengan nada dan suara yang merdu,” katanya.
Menurutnya, perjuangan rakyat Minahasa untuk memperjuangkan hal itu sudah cukup lama, karena ada banyak persamaan, seperti gambang dari Jawa, atau ada alat musik dari kayu, di Pilipina namun dalam nada dan iramanya berbedea dengan kolintang itu. “Irama dan nadanya ada perbedaan dengan gambang dan alat musik lainnya dari Pilipina itu,” katanya seraya menambahkan UNESCO dipastikan akan melakukan penelitian terhadap ke khasan alat musik yang akan didaftarkan itu.
Di Minahasa, Kolintang cukup merakyat, mengingat setiap ada acara penyambutan tamu misalnya, acara mantu, acara lain terkait dengan penyambutan tamu tari-tarian adat, biasanya di awali dengan bunyi kolintang, sehingga kita yang ada di Pusat beserta tokoh masyarakat di daerah sepakat untuk mendaftarkan alat musik kolintang sebagai warisan budaya non benda ke lembaga dunia.
Pada kesempatan itu, Ronny Sompie juga menyampaikan, di Minahasa banyak tempat wisata yang layak untuk dikunjungi seperti halnya danau toba di Sumatera Utara, dan wisata lain di NTB. Di Minahasa ada danau Tondano, dan kawasan pantai Likupang Minahasa dengan pasir putihnya.
Seperti kita ketahui, bahwa Lima Destinasti wisata super prioritas yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tersebut mencakup Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Sedang Danau Tondano, adalah terluas di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Danau ini diapit oleh Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu, dan Gunung Masarang. Danau ini dilingkari dengan jalan provinsi dan menghubungkan Kota Tondano, Kecamatan Tondano Timur, dan kecamatan Eris, dan Kakas. Danau itu menghasilkan ikan NIKE, yang khusus diproduksi oleh danau itu. NIKE cukup enak untuk campuran bregedel jagung dan jenis makan lainya.
Rasa ikannya manis, dan makannya dengan sambel khas Minahasa dengan campuran tomat agar tidak terlalu pedas. NIKE ini belumbanyak di ketahui oleh orang-orang Jakarta, sehingga harganya relatf masih murah meskipun kualitas dan kandungan gizinya cukup bagus.
Sementar Pantai Likupang, oleh Pemerintah qq Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraf) mencakup Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika dan Labuan Bajo menjadi agenda prioritas untuk dibangun. Likupang dari Jakarta letaknya jauh. Tetapi setalah ekonomi pulih dan harga teket normal arus wisata asing dan lokal akan terus naik, katanya, seraya menambahkan, Menpar sudah agendakan Likupang salah prioritas yang akan dibangun.
IMBCnews/***