IMBCNews, Jakarta | Tingginya pencapaian dari kinerja tersistem yang terapkan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Prof Zudan Arif Fakrulloh, mendapat apresiasi dan acungan jempol dari pihak World Bank. Capaian Ditjen di Kemendagri yang diapresiasi tersebut, antaranya, pengaplikasian sistem pelayanan adminduk yang inklusif, serta pemanfaatan data kependudukan untuk mendukung pelayanan bantuan sosial.
Delegasi Bank Dunia dipimpin Yasser el-Gammal selaku Practice Manager, Social Protection and Jobs, East Asia and Pacific Region, menyampaikan apresiasinya sekaligus acungan jempol saat-saat berlangsung audiensi yang diterima dengan ‘welcome greeting’ oleh Dirjen Zudan, di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Yasser el-Gammal ditemani Kepala Ekonom Robert Palacios, Kepala Program Achim Schmillen, Senior Program Officer Jonathan Marskell, Senior Social Protection Specialist Sara Giannozzi, Monitoring & Evaluation Consultant Claire Casher, dan Konsultan Bank Dunia Maria Tambunan.
Sedangkan Dirjen Dukcapil Prof Zudan Arif Fakrulloh didampingi oleh Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan (FPD2K) Akhmad Sudirman Tavipiyono, dan Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama.
“Bank Dunia, memang sudah sejak lama menjalin kerja sama dengan Ditjen Dukcapil. Jalinan kerja samanya sudah dimulai tahun 2016, dengan maksud untuk mengembangkan civil registration and vital statistics system atau disebut CRVS,” ungkap tertulis Zudan yang diterima IMBCNews, Selasa (21/2/2023) sore.
Kehadiran Delegasi World Bank, sebut Dirjen Zudan, diterima Dukcapil dengan “welcome greeting”. Dalam kesempatan singkat namun padat itu Dirjen Zudan, menjelaskan berbagai kemajuan yang telah dicapai oleh Kementerian Dalam Negeri.
Tujuan Yasser el-Gammal ke Indonesia, tambah Zudan, memang khusus bertemu Dirjen Dukcapil Kemendagri. “Intinya untuk memahami secara langsung pencapaian Ditjen Dukcapil, terutama pelayanan adminduk yang inklusif, serta pemanfaatan data kependudukan untuk mendukung pelayanan bantuan sosial,” jelas Zudan.
Berikutnya, lanjut Zudan, bahwa World Bank juga ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana Dukcapil ini dapat memberikan pelayanan adminduk yang inklusif, serta bagaimana pula implementasi untuk keamanan datanya.
Kemudian Dirjen Zudan memaparkan informasi serta pencapaian Dukcapil. Antara lain, data demografis Indonesia per Desember 2022 adalah 277 juta jiwa, dengan pencapaian perekaman KTP-el sebanyak 199.7 juta. Lain itu, sebanyak 5.376 perjanjian kerja sama (PKS) telah ditandatangani dengan lembaga pengguna data kependudukan Dukcapil.
“Data kependudukan telah dimanfaatkan untuk verifikasi pemberian bantuan pertanian seperti benih dan pupuk, BPJS Kesehatan, pemberian vaksin, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), beasiswa pendidikan, sertifikat tanah, serta untuk bidang perbankan, listrik, keuangan dan pelayanan pihak swasta,” papar Zudan.
Dengan 5.376 lembaga pengguna, total hit untuk verifikasi dan pemanfaatan data sampai dengan Desember 2022, mencapai lebih dari 10 miliar akses NIK.
“Saat ini Dukcapil sudah mulai masuk ke dalam pemanfaatan Face Recognition. Dan, Dukcapil telah menginisiasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang diharapkan dapat memfasilitasi single sign on dan pelayanan pemerintah yang digital,” sebutnya. (Asy/Tys).