IMBCNEWS – JAKARTA – Donald Trump dari Partai Republik yang semula menjabat presiden Amerika Serikat ke-45 untuk periode 2017 – 2021 resmi dilantik kedua kalinya menjadi presiden ke-47 (2025 – 2029), menggantikan Joe Biden, membuat kawan dan lawan cemas terhadap tokoh yang dikenal kontrovesial dan “meledak-ledak” ini .
Dalam pidato pelantikannya di Gedung Kongres (US Capitol), Washington DC, Senin (20/1) ia a.l kembali menyatakan tekadnya saat kampanye untuk mengembalikan kejayaan Amerika, menguatkan ekonomi dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
“Gelombang perubahan sedang melanda negeri ini, sinar mentari menyinari jagat raya, dan Amerika berpeluang memanfaatkannya, tidak seperti yang sebelumnya terjadi, “ ujarnya seperti dikutip Reuters.
Trump berjanji berjanji akan mengutamakan warga Amerika (American first), menciptakan keselamatan dan mendorong tegaknya keadilan, namun yang pertama, semua harus jujur pada tantangan yang dihadapi.
Secara tesirat Trump melontarkan kritik pada pendahulunya yang dianggap tidak becus mengatasi persoalan domestik sehingga memicu ketidakpercayaan publik.
“Kita di bawah pemerintahan yang tidak bisa mengelola krisis sederhana di dalam negeri dan di saat yang sama terus menerus menghadapi serangkaian bencana di luar negeri, “ tuturnya.
Kritikan Trump agaknya diarahkan atas lambannya pemadaman kebakaran yang melanda kawasan hutan di Los Angeles sejak awal bulan ini ini yang melahap ribuan rumah di hunian elite dan menewaskan 24 orang.
Ia juga mengritik kegagalan pemerintah melindungi warga negara AS yang taat hukum, namun justru melindungi para penjahat berbahaya berasal dari penjara dan rumah sakit jiwa yang masuk secara ilegal dari seluruh penjuru dunia.
Layanan Kesehatan
Sementara di sektor kesehatan, Trump memastikan akan segera melakukan perubahan sistem layanan publik yang dianggapnnya belum mampu menjamin seluruh warga.
“Kita memiliki sistem kesehatan masyarakat yang tidak memberikan manfaat pada saat bencana, padahal lebih banyak anggaran dihabiskan untuk itu dibandingkan negara manapun di dunia,” kata dia.
Trump juga mengatakan bakal menciptakan sistem pendidikan yang bisa menghidupkan rasa nasionalisme anak muda AS.
“Kita memiliki sistem pendidikan yang mengajarkan anak-anak untuk merasa malu pada diri sendiri, dalam banyak kasus, membenci negara, terlepas dari cinta yang kami coba berikan dengan putus asa kepada mereka.
Trump juga mengaku telah diselamatkan oleh Tuhan dari peristiwa percobaan pembunuhan yang berulang kali menimpa dirinya dan menyebutkan, selama delapan
Terkait masalah ekonomi, Trump berjanji akan mengerahkan seluruh anggota kabinet untuk menekan inflasi dan dengan cepat akan menurunkan biaya dan harga barang dan jasa,
“Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran berlebihan yang besar-besaran dan kenaikan harga energi, Itulah sebabnya hari ini saya juga akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional, “ ujarnya.
Janji Trump lainnya yang dilontarkan pada pidato pengkuhanya sebagai presiden yakni untuk meningkatkan pengeboran minyak, bidang manufaktur, menggairahkan industri otomotif sekaligus menyejahterakan pekerjanya.
Sistem perdagangan, menurut Trump , merupakan salah satu yang akan dirombak demi melindung keluarga dan pekerja AS dengan mengenakan tarif dan pajak pada negara lain.
“Untuk tujuan ini, akan dibentuk External Revenue Service yang akan memungut semua tarif, bea, dan pendapatan agar lebih banyak uang mengalir ke perbendaharaan kita berasal dari luar negeri,” tambah Trump.
Keluar dari WHO
Tidak menunggu lama, Presiden bau AS langsung memutuskan negerinya keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebelumnya dikritiknya karena condong berpihak pada China terkait isu Covid-19.
Menurut catatan, AS pada awal pandemi menuding China sebagai penyebab Covid-19 akibat bocornya lab di kota Wuhan sehingga virus dengan menyebar ke seluruh dunia.
Namun tim investigasi WHO yang dikirimi ke China menghentikan penyelidikannya karena tidak menemukan bukti-bukti terkait tuduhan AS tersebut.
Trump berujar bahwa AS membayar jauh lebih banyak ke WHO daripada China. “WHO telah menipu kita,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Saat masa jabatan pertamanya sebagai pesiden AS ke-45 , Trump juga mengancam keluar dari WHO, namun urung saat Joe Biden mmenani pilpres AS 2020.
Trump juga memberikan pengampunan kepada 1.583 terdakwa yang menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 silam. Mereka adalah pendukung Trump yang diperintahkan untuk membatalkan hasil pemilu AS 2020.
Trump juga akan mengumumkan darurat nasional di perbatasan dengan Meksiko dan mengirimkan pasukannya untuk memulai pemulangan jutaan penjahat asing kembali ke negeri asal mereka.
“Saya bisa menerima imigrasi legal, membenarkannya, lagi pula kami negeri kami butuh orang, Kami ingin memilikinya (memberikan kearganegaraan-red) tetapi proses imigrasinya harus sah,” katanya.
Rebut kembali Terusan Panama
Trump pada bagian pidatonya juga mengulangi tekadnya untuk merebut kembali Terusan Panama termasuk dengan tidak mengesampingkan menggunakan opsi militer.
AS menyerahkan kendali Terusan Panama sepenuhnya kepada Panama pada akhir 1999 namun kemudian kecewa karena menganggap pmerintah Panama mengambil kebijakan yang menguntunkan pesaingnya, China.
“China mengoperasikan Terusan Panama, padahal kami tidak memberikannya kepada China, tetapi kepada Panama. Kami akan merebutnya kembali,” kata Trump.
Panama masih memegang kendali jalur pelayaran penting yang menghubungkan Samudera Atlantik dan Pasifik itu, tetapi perusahaan-perusahaan China terus memperkuat keberadaannya di sana.
Meski demikian, Panama menyangkal China berperan menjalankan kanal itu dan berulang kali menegaskan kedaulatannya sejak Trump mengancam akan merebutnya.
Namun Trump mengeklaim Amerika diperlakukan sangat buruk dari penberian Terusan Panama. “Kesepakatan dan semangat perjanjian kita dilanggar sepenuhnya, “ kata Trump.
Kapal-kapal Amerika, menurut dia, dikenakan biaya yang sangat mahal dan tidak diperlakukan adil dalam bentuk apa pun, termasuk armada AL Amerika Serikat.
Terusan Panama dibangun oleh AS dengan mayoritas tenaga kerja asal Afro-Karibia dan dibuka pada 1914, lalu pengelolaanya diserahkan kepada Panama pada 1977.
Di hari pertama pelantikannya saja, Trump sudah mengambil langkah kontroversial yang sudah dilontarkannya saat kampanye pilpres lalu.
Dunia menanti dengan harap harap cemas langkah Trump selanjutnya, seperti janjinya mencarikan solusi perang di Ukraina dan kebijakan Trumpnomics, dengan memberlakukan tarif pajak agresif pada komoditas negara lawan dagangnya. (imbc/Theo/sumber diolah: Reuters)