Jakarta – IMBCNews – Guna mensosialisasikan program Pendidikan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menghelat acara ‘Ngobrol Pendidikan Islam’ pada Selasa 5 November 2023 di kantor Ditjen Pendis Kemenag, Jalan Lapangan Banteng 3-4 Jakarta Pusat.
Acara ‘NGOPI’ perdana dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Dr Muhammad Zain, Direktur Pendidikan Agama Islam Dr Amrullah dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi.
Dirjen Pendis M. Ali Ramdhani kepada media menjelaskan salah satu program Ditjen Pendis Kemenag adalah program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) bagi kalangan pesantren, mulai dari santri, pengasuh hingga pengajar.
Kang Dhani sapaan akrab M. Ali Ramdhani menjelaskan bahwa program Beasiswa Indonesia Bangkit merupakan kolaborasi antara Kementrian Agama dan LPDP Kementerian Keuangan.
Dia menambahkan, bahwa program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) bertujuan untuk mengembangkan karir masyarakat Indonesia khususnya di kalangan pesantren, baik di kampus dalam negeri maupun di luar negeri.
Selain itu juga, Beasiswa ini tidak ditentukan kuota menerimanya. Maka dari itu Kemenag telah mempersiapkan dana dari tahun lalu untuk penerima beasiswa. Pasalnya setiap masyarakat berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik.
Kang Dhani juga menyampaikan program yang disebut dengan 4K yang meliputi peningkatan kompetensi, peningkatan kualifikasi, karir dan kesejahteraan. Program ini terus dilakukan dari tahun ke tahun Melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) madrasah.
Dalam peningkatan kompetensi, Kemenag memfokuskan pada peningkatan profesionalitas dan mutu GTK seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan, Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB), Implementasi Kurikulum Merdeka dan penguatan literasi digital.
Untuk peningkatan kualifikasi, lanjut Kang Dhani, difokuskan pada pemberian beasiswa baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk jenjang pendidikan S1 S2 dan S3. Untuk pengembangan karir, Kemenag fokus pada pendekatan kenaikan pangkat guru dan tenaga kependidikan melalui aplikasi E-PAK Rupawan.
Sedangkan untuk peningkatan kesejahteraan difokuskan pada kesejahteraan GTK dengan memastikan tunjangan profesi guru, insentif guru, tunjangan khusus dapat terbayarkan secara akuntabel tepat waktu tepat sasaran dan jumlah.
Selanjutnya kuota dan formasi P3K dalam dua tahun terakhir ini terus meningkat. Tahun 2022 Kemenag mendapatkan kuota P3K sebanyak 49.000 dan 56% adalah kuota untuk guru dengan kelulusan mencapai 24.838 orang. “Kita terus ikhtiar peningkatan P3K bagi guru,” ucap Kang Dhani. (Kadar Santoso)