Jakarta, CNBC Indonesia- Ketika dunia tengah mencari arah baru dalam menghadapi tantangan masa depan, dari krisis iklim hingga kesenjangan sosial, World Expo 2025 di Osaka hadir menawarkan harapan, agar para pendatang juga mau melirik Indonesia sebagai distinasi wisata.
World Expo Osaka 2025 yang dilaksanakan di Osaka Jepang pekan ini mengusung tema besar “Designing Future Society for Our Lives” dan diproyeksikan menyedot 28 juta pengunjung dari seluruh penjuru dunia. Ini bukan sekadar ajang pamer teknologi canggih, melainkan panggung besar bagi negara-negara untuk menunjukkan visi, nilai, dan solusinya demi dunia yang lebih berkelanjutan.
Sebagai tuan rumah, Jepang menawarkan reputasi pelayanan yang paripurna, dan panggung ini menjadi sangat strategis bagi Indonesia.
Tak hanya memperkuat relasi bilateral, tapi juga memperluas jejaring dengan investor dan wisatawan dari berbagai negara. Dengan lebih dari 150 negara dan 25 organisasi internasional berpartisipasi, Indonesia menargetkan 2,8-3,5 juta kunjungan ke paviliunnya. Target angka ini demi peluang emas untuk mendongkrak nation branding, investasi, serta kunjungan wisatawan mancanegara.
Jika menengok ke belakang, World Expo Dubai 2020 telah membuktikan bagaimana satu ajang internasional bisa membawa dampak jangka panjang. Paviliun Indonesia kala itu sukses menarik 2,5 juta pengunjung dan menaikkan peringkat Nation Brand Index Indonesia.
Tak hanya itu, Indonesia juga mencatat transaksi potensial senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 33,64 triliun (US$1=Rp 16.820) dan penandatanganan berbagai MoU bisnis strategis. Tak heran bila pasca expo, realisasi investasi dari Uni Emirat Arab melonjak hingga 73% dibandingkan periode sebelumnya.
Kini, panggung itu hadir lebih dekat di Asia, di Osaka. Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam World Expo 2025 bisa menjadi momentum percepatan investasi, khususnya dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang ditetapkan dalam RPJMN 2025-2045.
Dengan kebutuhan investasi nasional mencapai Rp47.573 triliun pada 2025-2029, serta dominasi investor asing dari Asia, maka eksistensi Indonesia dalam ajang ini menjadi penting. Pada 2023 Jepang sendiri berada di peringkat keempat sebagai negara penyumbang investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) terbesar ke Indonesia.
Di sisi lain, Paviliun Indonesia menawarkan pengalaman multi sensorial. Melalui immersive room dan forest area, pengunjung akan diajak menyusuri keindahan alam dan budaya Indonesia dari perut bumi hingga angkasa.
Ruangan berbentuk kapsul dengan proyeksi 360 derajat akan menampilkan candi-candi megah, geopark UNESCO, hingga kekayaan budaya yang menawan. Di sinilah kekuatan storytelling Indonesia memainkan peran penting, memikat mata juga membangun koneksi emosional dan imajinasi para pengunjung.
Expo ini juga membawa misi besar, memperkuat diplomasi budaya. Melalui partisipasi dalam National Day pada 27 Mei 2025 dan berbagai pertunjukan budaya selama enam bulan, Indonesia tak hanya memamerkan seni dan tradisi, tapi juga narasi besar tentang keberagaman dan toleransi. Dalam dunia yang makin terfragmentasi, narasi ini punya nilai jual tersendiri sekaligus menjadi alat diplomasi yang lebih halus namun berdampak jangka panjang.
Dari investasi, pariwisata, hingga nation branding, World Expo 2025 Osaka adalah ruang strategis yang tak boleh dilewatkan. Di tengah kompetisi global yang semakin tajam, di Osaka, Indonesia tampil sebagai sebagai negara dengan semangat kolaborasi, visi keberlanjutan, dan kekayaan budaya yang memikat.
imbcnews/cnbc ind/diolah/