IMBCNEWS Jakarta | Fotografer Taiwan, Lin Jai-Hang tidak pernah berpikir bahwa sebuah perjalanan bisnis yang rutin dilakukan ke China, akan berubah menjadi penahanan selama 12 jam di sebuah kantor polisi di negara itu.
Lin, yang sudah menerbitkan sejumlah buku yang mendokumentasikan kehidupan pria gay, mengatakan, dia seharusnya mempromosikan sejumlah karyanya dalam salah satu pameran buku di Kota Nanjing, China pada 31 Mei. Namun kurang dari setengah jam setelah dia mendirikan bilik pamerannya, tujuh atau delapan orang asing datang dan mulai memotret buku-bukunya dan setelah itu segera memanggil polisi untuk menangkap Lin.
“Polisi awalnya datang ke kamar hotel saya untuk melakukan pencarian, dan membawa saya serta seorang staf pameran buku itu ke kantor polisi,” kata Lin kepada VOA dalam sebuah wawancara telepon. Dia menambahkan, polisi mengatakan padanya, dia akan ditahan selama 24 jam karena “menyebarkan gambar-gambar cabul”.
“Mereka mengambil telepon saya, memborgol saya, melakukan penggeledahan dengan menelanjangi saya, dan mengambil sidik jari serta contoh darah,” kata dia.
Selama penyelidikan, polisi memberikan kepada Lin serangkaian pertanyaan pribadi, termasuk orientasi seksualnya, detil mengenai keluarga, mengapa dia memotret pria gay, dan mengapa dia memutuskan untuk ambil bagian dari pameran buku itu.
“Polisi kemudian membawa saya kembali ke sebuah ruangan dan saya ditahan selama beberapa jam bersama orang-orang lain,” ungkap Lin.
Dia akhirnya dibebaskan sekitar tengah malam, tetapi polisi menyita sebagian besar karyanya.
“Mereka mengatakan, bahwa saya ditahan karena subyek karya-karya saya tidak sesuai ditampilkan untuk publik,” kata dia kepada VOA dengan menambahkan bahwa polisi menyita semua hal yang terkait dengan topik-topik LGBTQ.
Menteri Pertahanan China Dong Jun berbicara pada KTT Dialog Shangri-La ke-21 di Hotel Shangri-La di
Lin bukan satu-satunya warga Taiwan yang ditahan China dalam beberapa pekan terakhir. Dewan Urusan Daratan Taiwan, yang memantau hubungan kedua negara, mengungkap pada 6 Juni bahwa warga negara Taiwan ditangkap oleh polisi China dan ditahan selama beberapa hari ketika berkunjung dengan sebuah kelompok wisata di Fujian, provinsi bagian selatan.
Juru bicara dewan ini, Liang Wen-jie mengatakan, ini merupakan pertama kalinya anggota dari sebuah kelompok wisata Taiwan ditahan di China.
Chiu Chui-cheng, kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan, mendesak warga Taiwan untuk lebih waspada terhadap keamanan mereka dan menilai potensi risiko dengan hati-hati jika mereka berencana berkunjung ke China, Hong Kong atau Makau.
Pemerintah China tidak berkomentar secara terbuka dalam dua kasus, dan VOA telah menghubungi Kantor Hubungan Taiwan di China, yang mengelola hubungan lintas-selat itu, untuk meminta komentar.
imbcnews/voa/diolah/