IMBCNEWS – Jakarta – Baik Rusia maupun Ukraina sepakat menerima usulan gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat, namun Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan, kesepakatan apapun harus menatasi akar penyebab konlik.
“Kami setuju dengan usulan penghentian permusuhan, tetapi harus menuju pada perdamaian jangka panjang dengan mengatasi akar penyebab krisis ini,” kata Putin saat bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko di Moskow seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (13/3)
Putin juga menegaskan, Rusia mendukung gagasan untuk mengakhiri perang melalui cara damai dan menyampaikan terima kasih ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dinilai telah memberikan perhatian besar untuk mencari solusi konflik.
“Rusia akan menyetujui langkah selanjutnya guna mengakhiri perang, mengacu pada situasi berkembang di lapangan,” tuturnya seraya menambahkan, ide tentang gencatan senjata adalah cara yang benar tetapi menekankan beberapa masalah yang harus dibahas, dan untuk itu mungkin ia akan menelpon Presiden AS Trump.
“Saya rasa kita perlu berbicara dengan rekan dan mitra Amerika . Mungkin menelepon Presiden Trump,” kata Putin. Ia juga menilai, gencatan senjata 30 hari yang diterima Ukraina adalah untuk kepentingan mereka.
Sementara Ukraina sebelumnya juga menyatakan mendukung gencatan senjata 30 hari dengan Rusia menyusul pembicaraan di Kota Jeddah, Arab Saudi (11/3) antara delegasi pemerintahnya dengan Menlu AS Marco Rubio.
Reaksi positif Ukraina disikapi AS dengan mencabut penangguhan bantuan militer sekaligus mendorong upaya mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama tiga tahun. ”Hari ini kita mengajukan usulan yang sudah diterima Ukraina untuk memasuki fase gencatan senjata dan segera berunding dengan Rusia.
“Selanjutnya, kami membawa kesepakatan ini kepada pihak Rusia. Bola di tangan mereka untuk menerima gencatan senjata dan berunding,” kata Menlu AS Marco Rubio kepada wartawan setelah sembilan jam pertemuan maraton dengan delegasi Ukraina di sebuah hotel di Kota Jeddah.
Namun di tempat terpisah Preiden Ukraina Zelensky menilai respons Putin soal gencatan senjata sangat manipulatif dan menilai, sulit untuk memantau gencatan senjata berjalan sesuai rencana mengingat perbatasan Rusia-Ukraina begitu panjang.
Komunitas internasional termasuk RI mendesak untuk segera gencatan senjata. Bahkan Presiden Jokowi juga bertandang ke Moskow dan Kiev, namun tak satupun usulan damai yang disampaikan sejumlah negara bisa diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak.
Akhirnya, keduanya sadar, perang tidak menghasilkan apa-apa selain malapetaka bagi rakyat Ukraina yang menjadi tumbalnya. (imbc/Theo: sumber diolah/Anadolu)