IMBCNews, Jakara | Ketua Umum Laznah Tanfiziyah Syarikat Islam (LTSI) Dr. Hamdan Zoelva, SH., MH., mengharapkan potensi zakat di Indonesia yang mencapai Rp340 triliun per tahun agar dikelola dengan lebih baik. Pasalnya, masih banyak sekali persoalan sosial ummat yang perlu diakslesrasi penyelesaiannya untuk menuju Indonesia ke depan lebih baik lagi.
Hal itu diungkap saat Hamdan Zoelva memaparkan salah satu program strategis SI antaranya dalam upaya mendinamisasi Lazis-SI, saat acara Iftar Jama’i Kaum Syarikat Islam, di Masjid At-Tin, Jakarta, Kamis (13/03).
Menurut Hamdan, dalam upaya memaksimalkan potensi zakat di tanah air, sumber daya kaum SI perlu pula terlibat untuk turut mendorong peningkatan daya saing ummat di segala bidang kehidupan.
“Selain zakat memang harus dikelola dengan lebih baik untuk penyelesaian persoalan sosial umat, kita juga sebenarnya punya sumber daya besar yang berkemampuan mendorong akselerasi pendidikan, kesejahteraan, dan pemberdayaan ekonomi umat yang lebih baik,” papar Hamdan.
Ia kemudian mengemukakan bahwa zakat dan wakaf telah menjadi dua pilar utama ekonomi ummat. Oleh karena itu, dia sarankan, dalam pengelolaan zakat dan wakaf sangat perlu dimaksimalkan dengan mengoptimalkan pencapaian target yang jelas.
“Jika dua pilar utama tersebut dikelola secara modern dan sistematis, maka zakat dan wakaf tidak hanya menjadi instrumen dalam kegiatan sosial di masyarakat. Akan tetapi juga, dua pilar itu dapat memperkuat kesejahteraan umat Islam secara berkelanjutan,” terangnya.
Hamdan memandang, banyak kalangan mulai merasakan manfaat dari zakat yang dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Ia sebut, zakat yang dikelola sebaik mungkin, akan banyak mendorong generasi muda untuk melanjutkan pendidikan mereka. “Selain itu, bantuan sosial yang lebih tepat sasaran dapat pula ditingkatkan. Ini semua harus dikembangkan dengan pengelolaan yang baik, tansparan dan akuntabel secara berkelanjutan, agar dampak manfaatnya semakin luas,” terang Hamdan.
Dalam pandangannya, salah satu tantangan utama dalam mengoptimalisasi zakat adalah kurangnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat.
“Oleh karena itu, SI mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat transparansi dan tata kelola zakat. Makin besar potensi yang bisa dikelola, semakin banyak manfaat yang mesti harus dirasakan oleh ummat,” tuturnya.
Sehingga, tambah dia, melalui forum Iftar Jama’i Kaum Syarikat Islam ini sebagai salah satu wahana guna memastikan: zakat dan wakaf agar dikelola secara profesional supaya dampak kemanfaatan yang dirasakan dapat lebih luas jangkauannya,” harap Hamdan.
Salah satu kader terbaik yang juga tokoh SI Wilayah Provinisi Jawa Barat, H Suhara Iskandar, SPdI, menyambut baik gagasan Hamdan Zoelva yang mengajak semua pihak agar mengelola zakat da wakaf secara professional, transparan dan akuntabel.
“Dampak kemanfaatan yang luas jangkauannya, merupakan impian SI yang telah ada sejak 120 tahun yang lalu. Saat itu namanya masih Sarekat Dagang Islam, yang berarti masalah ekonomi harus jadi perhatian oleh para tokoh Islam dalam upayanya mengembangkan da’wah.” kata Suhara kepada IMBCNews, seusai acara Iftar Jama’i Kaum Syarikat Islam, di Masjid At-Tin.
Ia menegaskan, dua pilar yang dibahas Ketua Umum Laznah Tanfiziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva merupakan masukan berharga bagi organisasi. “Dan juga sangat berharga bagi pribadi di internal SI agar lebih giat bekerja dalam mengembangkan potensi zakat dan wakaf demi kemajuan ummat, bangsa dan negara,” tutup Suhara.
Terpantau juga di lokasi acara tokoh SI yang hadir pada acara iftar jama’i kaum SI antara lain: Sekjen SI Fery Yuliantono (Wamenkop), Ketua Siasah Politik Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA., Ketua Wanita Syarikat Islam Prof. Valina Singka, Mantan Menkue Fuad Bawajir, Bupati Drs H Qudratulloh Ikhwan (Bupati dan Ketua Dewan SI Kabupaten Tulang Bawang, Lampung), Kepala BPNT Komjen (Purn) Boy Rafly, serta para pengurus SI dari provinsi dan kabupaten/kota lainnya se-Indonesia. (edi-s/asy1403: lpt/lpg)