BUKITTINGGI – Kesuksesan Pemilu di Kota Bukittinggi tidak lepas dari kerja sama yang solid antara berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi, Satria Putra, pada kegiatan Rapat Konsolidasi KPU Kota Bukittinggi dengan Stakeholder pasca Pemilihan Serentak Nasional 2024 yang berlangsung di aula Hotel Rocky Bukittinggi, Jumat (14/3/2025).
Satria Putra menjelaskan bahwa keberhasilan pemilu serentak di Bukittinggi merupakan hasil dari sinergi yang baik antara semua pihak terkait. Ia juga menekankan pentingnya peran seluruh lapisan masyarakat dalam menyukseskan setiap tahapan yang telah dilakukan sepanjang satu tahun terakhir ini.
“Alhamdulillah, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota yang dimulai sejak 26 Januari 2024 hingga saat ini berjalan dengan lancar,” kata Satria dengan penuh syukur.
Selama lebih kurang satu tahun, Satria mengungkapkan, banyak tahapan yang telah dilakukan, salah satunya adalah pemutakhiran data pemilih.
Di Bukittinggi tercatat sebanyak 97.068 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tersebar di 206 Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan seluruh prosesnya dilaksanakan oleh warga Bukittinggi yang tergabung dalam 412 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), serta 15 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bukittinggi yang telah memberikan hibah sebesar Rp 13,8 miliar untuk kelancaran tahapan-tahapan pemilu, serta memfasilitasi KPU dengan sarana seperti kantor, sekolah, tenaga kepegawaian, dan lainnya,” ujar Satria.
Sementara itu, Wakil Walikota Bukittinggi, Ibnu Asis, yang mewakili Walikota Bukittinggi, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja KPU Bukittinggi.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun anggaran yang dikelola sangat besar, namun KPU Bukittinggi mampu mengelolanya dengan baik. “Anggarannya tak habis-habis,” kata Ibnu sembari tersenyum.
Ibnu Asis juga memuji dedikasi dan totalitas yang telah ditunjukkan oleh seluruh jajaran KPU Bukittinggi. Menurutnya, hal ini telah menghasilkan proses pemilu yang berjalan tanpa adanya konflik.
“Semua tahapan di Bukittinggi terlaksana dengan sangat baik, tanpa ada konflik. Ini menjadi barometer bahwa peta perpolitikan di kota ini sudah sangat matang,” ungkapnya.
Ibnu juga menyoroti pentingnya hubungan yang harmonis antar partai politik di Bukittinggi. “Semua partai politik di Bukittinggi telah memahami pentingnya dinamika politik tanpa harus saling menjatuhkan satu sama lain,” ujarnya.
Ia berpesan kepada KPU dan Bawaslu untuk tetap menjalankan fungsi pengawasan meski kegiatan pemilu telah selesai.
“Kami berharap KPU dan Bawaslu tetap menjalankan pengawasan terhadap pemerintahan yang ada. Tanpa pengawasan, kami khawatir pemerintah bisa salah langkah,” kata Ibnu Asis.
Dengan semangat kerja sama yang terus terjaga, Pemilu di Bukittinggi diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan proses demokrasi yang bersih, aman, dan tertib.
Penulis: Alex. Jr
(Wartawan Muda Bukittinggi)