IMBCNews – Kota Bekasi – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gibran Fans Kota Bekasi H.Rochmani,.S.H,.M.H,.C.Me menggelar audiensi dengan Wakil Wali Kota Bekasi Dr. H. Abdul Harris Bobihoe,.M.Si dalam rangka mempererat kerjasama antara komunitas penggemar Gibran dengan pemerintah Kota Bekasi. Kegiatan berlangsung pada hari Selasa, 11 Maret 2025 pukul 09.00 hingga 10.00 WIB, di Ruang kantor Wakil Wali Kota Bekasi.
Dalam kesempatan tersebut, Rochmani menyampaikan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah kota Bekasi dalam upaya pembangunan dan kemajuan Kota Bekasi. Menurutnya, melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat mewujudkan Kota Bekasi bisa menjadi lebih baik, maju dan semakin keren.
Selain itu, Ketua DPD Gibran Fans Kota Bekasi berharap semoga pemerintah Kota Bekasi segera dapat menanggulangi banjir yang sering melanda di wilayah Kota Bekasi khususnya Kecamatan Jatiasih dengan melakukan normalisasi sungai Cikeas dan kali Bekasi sebagai antisipasi agar banjir tidak terulang lagi.
“Kami siap bekerja sama dengan pemerintah Kota Bekasi demi kemajuan Kota Bekasi agar lebih baik lagi.” “Kami percaya bahwa dengan gotong royong dan semangat kebersamaan, Kota Bekasi dapat mencapai banyak hal positif, baik dalam bidang pembangunan maupun dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Wali Kota Bekasi mengapresiasi niat baik dari Gibran Fans Kota Bekasi untuk berperan aktif dalam mendukung berbagai program pemerintah yang dapat membawa kemajuan nyata bagi pembangunan Kota Bekasi.
Sebelumnya, penyebab banjir di Kota Bekasi akibat curah hujan di hulu kali Cibongas, termasuk kali Cileungsi dan kali Cikeas tinggi. Kali Bekasi meluap karena sudah tidak bisa menahan air kiriman dari Bogor. Pondok Gede Permai dan Villa Jatirasa terendam banjir 2 sampai 4 meter atau setinggi rumah dua lantai. Perumahan ini menjadi salah satu wilayah terdampak terparah dalam bencana banjir kali ini. Total rumah yang terendam banjir diperkirakan mencapai ratusan.


Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan wilayah tersebut berada pada posisi yang lebih rendah daripada tanggul sungai. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam ‘Disaster Briefing’ secara daring, Senin (10/3/2025). Berdasarkan peninjauan tim BNPB, jarak ketinggian antara tanggul dengan perumahan itu sekitar 4-6 meter.
Abdul menyebutkan upaya relokasi warga dan penertiban pemukiman yang ada di dekat dengan titik pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas itu mesti dilakukan. Hal itu demi keselamatan masyarakat dan lingkungan yang berkelanjutan. (*)