Sekolah Unggulan untuk Warga Miskin
IMBCNews – Jakarta – Sekolah Rakyat (SR) atau volksschule di era penjajahan Belanda yang lalu menjadi Sekolah Dasar pasca kemerdekaan RI pada 1945 bakal hadir lagi dalam bentuk yang berbeda.
Berbeda dengan SR tempo doeloe yang merupakan pendidikan wajib (compulsory) tingkat awal, sekolah rakyat yang digagas Presiden Subianto adalah program pendidikan yang diperuntukkan bagai kaum miskin ekstrim dari jenjang SD, SMP dan SMA.
“Sesuai arahan presiden, Insya Allah tahun ini akan dibuka,” Mensos Saefullah Yusuf alias Gus Ipul, dalam keterangan resmi, Selasa (4/3).
Menurut Gos Ipul, presiden (meminta) nantinya SR terdiri dari jenjang SD, SMP sampai SMA. Tetapi kita mulai buka untuk pertama ini yang tingkat SMA, tatapi untuk tahap awal. Yang akan dibuka di Bekasi, Jawa Barat.
Gus Ipul mengatakan, akan ada tim yang bertugas untuk menyeleksi peserta didik Sekolah Rakyat. “Jadi nanti yang pertama dia harus miskin, miskin ekstrem keluarganya.
SR yang akan dibangun nantinya menyerupai sekolah asrama atau boarding school dan tidak berbayar alias gratis, lengkap dengan makanan sehingga diharapkan tidak hanya berkualitas, tetapi asupan gizi murid juga terjamin.
Kemensos bakal menyaring anak-anak dari keluarga kategori miskin yang berhak masuk ke Sekolah Rakyat.
Menurut Mensos, latar belakang keluarga juga akan menjadi pertimbangan. “Kalau dilihat ya, rata-rata mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP. Jadi kalau ibunya, bapaknya itu lulusan SD, anaknya tidak lulus SMP,” ucapnya.
Selain dilihat kategori perekonomian, Kemensos juga bakal menyaring calon murid sekolah rakyat berdasarkan akademis siswa.
“Ada saringan akademis, kami coba, nanti akan disesuaikan. “Ada seleksinya, tapi kriteria pertama harus dari keluarga yang miskin,” ucapnya.
Tentu yang perlu diawasi, agar SR tersebut nantinya benar-benar menampung murid dari keluarga miskin yang berhak, tidak disalahgunakan seperti yang terjadi pada pemberian subsidi BBM atau bansos.
Lebih dari itu, kualitas SR nanti harus mampu bersaingdengan sekolah sekolah unggulam yang dihuni muridnya mayoritas adalah dari kalangan keluarga kelas menengah ke atas.
Niat atau program baik pun, kalau tidak dirancang secar cermat mempertimbangkan berbagai sisi, ditata dan dikelola serta diawasi dengan baik, tentu hasilnya tak sesuai yang diharapkan. (imbcnews/Theo/sumber diolah)