IMBCNews – Jakarta – Sikap toleran yang ditunjukan umat beragama di Pakistan ini patut ditiru di mana umat Hindu yang merayakan festival warna-warni Holi menyiapkan penganan berbuka bagi warga Muslim yang sedang berpuasa sebagai wujud solidaritas.
AFP melaporkan (14/3) , di kota Mithi, Porvinsi Sindh yang dikenal dengan panorama buki pasir brgelombang dan rumah rumah penduduk terbuat dari batu bata lumpur, para pemudanya bergabung untuk bersama sama merayakan acara peringatan umat Hindu itu.
“Semua tradisi dan ritual di sini dirayakan bersama,” ungkap Raj Kumar (30)- seorang pengusaha Hindu kepada AFP – berbeda dengan ketegangan yang sering terjadi di wilayah Pakistan lainnya di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam itu.
Bahkan, imam setempat mengucapkan doa damai untuk umat Hindu dan Muslim setelah azan. Menurut catatan, festival Holi dan bulan puasa Ramadhan umat Islam terjadi bertepatan setiap tahun sesuai dengan kalender lunar.
Holi, yang dikenal sebagai festival warna, telah dirayakan selama berabad-abad untuk menandai datangnya musim semi, dengan kerumunan yang riuh saling melempar bubuk warna-warni dan air.
Ratusan umat Hindu mengadakan prosesi melalui jalan-jalan Mithi, Kamis (14/3) disambut hangat oleh tetangga Muslim mereka di alun-alun kota.
“Kami telah belajar untuk hidup bersama sejak kecil. Ini telah kami alami dari generasi ke generasi, dan kami juga mengikutinya,” kata Mohan Lal Mali (53), seorang penduduk setempat, setelah menyiapkan makanan untuk berbuka puasa umat Muslim.
Di Mithi, sapi yang dianggap suci dalam agama Hindu berkeliaran bebas, sementara para wanita mengenakan sari sulaman tradisional yang dihiasi cermin.
Tak jual daging sapi
Tidak ada toko daging sapi di kota tersebut, karena dagingnya dilarang dikonsumsi dalam agama Hindu, sementara umat Muslim hanya mengorbankan kambing selama festival.
Mithi berpeduduk sekitar 60.000 orang, sebagian besar beragama Hindu, di negara yangmayoritas ( 96 persen dari 240 juta penduduk Pakistan beragama Islam dan dua persen beragama Hindu.
Ramadhan adalah bulan untuk berdoa dan merenung dalam Islam, dan umat Hindu menghormati tetangga Muslim mereka yang tidak ikut merayakan Holi dengan semangat seperti biasanya.
“Hari ini, Anda mungkin tidak melihat warna pada saya, tetapi di masa lalu, mereka akan menyiram saya dengan warna-warna,” kata ulama Muslim Babu Aslam Qaimkhani sambil membedaki wajah anggota parlemen Hindu setempat, Mahesh Kumar Malani.
“Jika seorang Hindu mencalonkan diri untuk jabatan, umat Muslim juga akan memilih mereka, dan sebaliknya,” tambah Malani, satu-satunya anggota parlemen minoritas yang terpilih di majelis nasional negara itu.
Meski umat Hindu merayakan Holi dengan prosesi dan kunjungan ke kuil, tidak ada penjaga keamanan bersenjata yang terlihat, sebuah hal yang kontras dengan wilayah lain di Pakistan yang sering mengalami konflik.
Polisi dan pejabat setempat mengonfirmasi bahwa Mithi memiliki tingkat kejahatan yang rendah, memungkinkan mereka untuk dengan mudah mengatur perayaan hari besar keagamaan.
“Bisnis, kehidupan sehari-hari, dan interaksi mereka telah terjalin selama berabad-abad dan sampai kini masih berdiri kokoh,” kata pejabat setempat Abdul Haleem Jagirani. (imbcnews/Theo/sumber diolah: AFP)