IMBCNews – Jakarta – Janji-janji Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dalam kampanye pilkada serentak 2024 harus ditagih, karena selama ini tidak ada mekanisme pertanggungan jawab di akhir lima masa jabatan seorang kepala daerah.
Kesehatan:
Sarapan pagi, mendirikan RS di Cakung dan membentuk Pasukan Putih di Puskesmas Pusksmas untuk membantu penanganan lansia yang mengalami masalah kesehatan.
Ekonomi
Bantuan permodalan bag UKM, Kontrak kerja PPSU diperpanjang, pembanguna rumh yang belum direalisasikan di era gubernur sebelumnya, dan pemberian kunci Rusun Bayam, Jakarta Utara.
Pendidikan:
Menggratiskan uang sekolah swasta, perbaikan fasilitas khusus untuk kaum diabel di tiap sekolah, menaikkan gaji guru ngaji setara UMP dan menuntaskan masalah gaji guru honorer.
Transportasi:
Perpanjang rute MRT sampai Tangerag Selatan dan Bekasi, Perpanjang jalur MRT dari Monas ke JIS di Jakarta Utara, perbanyak waktu kerja di rumah untuk atasi kemacetan dan fasilitas internet, driver ojol jadi pekerja formal dengan gaji setara UMR dan jacklingko gratis.
Terkait masalah klasik yakni macet yang mendera Jakarta dari tahun ke tahun, Pramono Rano yang di nomor urut 3 paslon gubernur DKI Jakarta menjanjikan, jika perlu memperpanjang rutenya sampai Puncak dan Cianjur.
Biaya angkutan gratis
Selain itu dijanjikan pula penggratisan tiket untuk 15 golongan warga: lansia, disabilitas, pemegang Kartu Jakata Pintar, keluarga TNI, polisi, Tim Penggerak PKK, warga P. Seribu, penerima Raskin, pendidik dan tenaga pendidik PAUD serta juru pemantau jentik.
Terkait banjir yag juga menjadi isu klasik di Jabodetabek, pasangan Pramono-Rano menyebutkan bakal jadi prioritas APBD DKI Jakarta 2025.
Banjir kiriman, menurut Rano saat berkampanye, akan ditangani dengan pembangunan sejumlah waduk, normalisasi sungai dan pembangunan sumur resapan.
Untuk genangan air, akan dibangun sejumlah drainase, sarana utiliti terpadu agar kabel kabel tidak nmpuk, sementara pasukan oranye harus selalu siap sedia.
Untuk mengatasi pengangguran di DKI Jakarta yang mencapai 350-an ribu orang, belum termasuk sekitar 72.000 orang akibat PHK sejak Oktober 2024, kedua paslon berjanji akan membuka 500.000 lapanga kerja.
Kedua paslon gubernur saat itu juga menjanjikan kenaikan uang operasional ketua RT dan RW di DKI Jakarta dari masing-masing Rp2 juta dan Rp2,5 juta menjadi Rp4 juta dan Rp5 juta sebulan.
Baru dilantiik sebagai gubernur pada 20 Januari lalu, pasangan Pramono-Rano diuji kepemimpinannya saat terjadi banjir besar awal Maret lalu yang merendam sejumlah kawasan pemukiman di Jabodetabek yang juga melumpuhkan transportasi di ibukota.
Ayo kita tagih janji mereka, jangan sampai cuma “PHP” hingga akhir jabatan tahun 2029 nanti. (Theo/sumber diolah)