IMBCNEWS Jakarta | Paska kedatangan Andi Widjajanto melakukan pertemuan dengan Dirjen Kementerian Luar Negeri Israel Ronen Levy di Yerusalem, 21 September 2023, media Israel mewartakan, seolah Indonesia akan segera membuka hubungan deplomatik dengan Yerusalem.
Kabar itu segera ditepis oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana yang mengatakan, laporan Jewish Insider tanggal 28 Februari 2024, Indonesia berencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel itu tidak benar. Ribet amat ya mereka itu.
Menjawab pertanyaan VOA melalui pesan teks, Ari menegaskan “informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar.” dilasir vao Ind as, di Jakarta, Sabtu.
Laporan media itu menyatakan “Israel dan Indonesia telah merencanakan untuk mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023.” Langkah itu tertunda karena serangan kelompok militan Hamas ke bagian selatan Israel, yang disusul serangan balasan Israel ke Jalur Gaza.
Media itu mengutip pernyataan seorang sumber diplomatik senior Israel yang tidak disebut namanya, bahwa “setelah perang Gaza dimulai, kedua belah pihak mengatakan kita harus menunggu, karena waktunya tidak tepat.” Namun sumber itu juga menegaskan bahwa “Indonesia tidak mengatakan bahwa perjanjian itu tidak mungkin terjadi, hanya saja waktunya tidak tepat.”
Ditambahkan, “Jakarta yakin menjalin hubungan dengan Israel setelah keberhasilan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab, dan mengingat cukup besarnya minoritas Kristen di Indonesia – yaitu sekitar 29 juta orang atau 10% dari populasi – yang pro-Israel.”
Tanpa menyebut satu nama pun sebagai sumber laporan itu, Jewish Insider melaporkan “Menteri Luar Negeri Israel saat itu Eli Cohen, dan Presiden Joko Widodo menyetujui rancangan akhir perjanjian itu… untuk saling bertukar kantor dagang, sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh.”
Laporan itu mengatakan, “Penasihat senior Jokowi, Andi Widjajanto, dan Dirjen Kementerian Luar Negeri Israel yang juga pemain utama dalam mewujudkan Abraham Accord, Ronen Levy, melangsungkan pertemuan di Yerusalem pada bulan September.”
Penasihat Senior Departemen Luar Negeri Amerika Dan Shapiro dikabarkan ikut hadir “untuk merampungkan naskah perjanjian tersebut.” Jewish Insider memasang foto yang menunjukkan Levy, Shapiro, pebisnis Joey Allaham, Eli Cohen dan Andi Widjajanto seusai pertemuan di Yerusalem pada 21 September 2023 itu.
VOA telah berupaya menghubungi Andi Widjajanto melalui berbagai saluran komunikasi untuk mengkonfirmasi informasi dan foto tersebut, tetapi hingga laporan ini disampaikan tidak mendapat tanggapan.
Sementara Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah peran Andi Widjajanto sebagai utusan khusus presiden. “Tidak benar Presiden sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel. Untuk urusan luar negeri, presiden menugaskan menteri luar negeri atau atas koordinasi dengan menteri luar negeri,” tegas Ari.
Ia menggarisbawahi, “Posisi resmi presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap Menteri Luar Negeri.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengeluarkan pernyataan yang membenarkan sikap Istana. “Semua yang dilakukan menteri luar negeri selalu sesuai arahan presiden. Menlu juga selalu melaporkan setiap selesai kegiatan yang beliau hadiri, atau kejadian-kejadian penting di dunia yang perlu menjadi perhatian presiden,” demikian petikan pernyataan Iqbal.
Laporan itu menyatakan nota kesepahaman telah tercapai pada 21 September, di mana kedua negara akan “berusaha mengembangkan Perjanjian Abraham dan mempromosikan perdamaian, hidup berdampingan, saling pengertian, dan rasa hormat di antara orang-orang dari semua agama, etnis, dan kebangsaan.” Disepakati pula oleh kedua pihak untuk “mendukung peningkatan kehidupan sehari-hari rakyat Palestina” dan resolusi damai konflik Israel-Palestina.
Israel dan Indonesia dilaporkan juga sepakat membuka kantor penghubung yang akan memusatkan perhatian pada pengembangan hubungan bilateral, dengan menekankan pada sektor ekonomi, perdagangan, teknologi, inovasi dan budaya. Kantor-kantor ini akan diberi wewenang untuk layanan konsuler.
Sumber lain menyebutkan, narasi itu bagian dari jebakan, seolah Presiden Joko Widodo mendukung tindakan genosida Israel itu. Ini yang menjadi masalah, Ketua Tim paslon kosong tiga Andi Wijayanto, mengunjungi Israel pasca quick-count atau hitungan cepat dalam pemilu.
imbcnews/diolah/voa/