IMBC NEWS | Tingkat inflasi Inggris akhir-akhir ini berkisar 10 persen. Hal itu membuat calon pengantin yang mengunjungi the National Wedding Show, berpikir keras untuk memutuskan mana yang perlu dilakukan dan yang perlu dihilangkan.
Tak ayal, krisis kenaikan biaya hidup di Inggris, membuat warga negara itu semakin sulit untuk merencanakan pesta pernikahan.
Berkait acara the National Wedding Show atau pameran serba-serbi kebutuhan pesta pernikahan yang diselenggarakan beberapa waktu lalu di Inggris, sejumlah model tampak berjalan memeragakan fesyen busana pengantin terbaru yang menjadi idaman para calon pengantin.
Pameran itu digelar dengan latar belakang krisis biaya hidup yang semakin melonjak di Inggris sehingga mempengaruhi keputusan calon pengantin tentang rencana pernikahan mereka.
Kombinasi biaya energi yang tinggi, kenaikan inflasi dan suku bunga serta lemahnya ekonomi global, saling berpengaruh dan membuat perekonomian Inggris akan menghadapi resesi hingga pertengahan tahun depan.
VOA-Indonesia melansir berita, kesulitan keuangan ikut dirasakan industri pernikahan. “Krisis biaya hidup berdampak besar pada calon pengantin saat ini. Banyak kekhawatiran di mana calon pengantin tidak yakin apakah mereka ingin melanjutkan rencana dengan pemasok jika harga semakin naik. Mereka benar-benar merasa khawatir hal ini akan berdampak terhadap mereka. Mereka mungkin tidak dapat merencanakan pernikahan, tidak punya cukup uang. Skenario terburuknya adalah mereka bahkan membatalkan pernikahan itu.”
Leyla Rackham-Beadle yang menikah pada musim panas di Spanyol mengatakan tentang pentingnya memonitor biaya. “Saya sarankan Anda untuk benar-benar membuat anggaran. Jadi kami sudah membuat anggaran dari awal dan kami berpegang pada anggaran itu sebisa mungkin. Saya membuat daftar dan benar-benar mengikuti daftar tersebut. Jika saya ingin sesuatu, saya hanya akan melihat berapa biaya tambahannya dan apakah itu memungkinkan.”
Salah satu pengeluaran utama dalam pernikahan adalah gaun pengantin. Sebagian orang menghabiskan ribuan poundsterling untuk mendapatkan busana yang cocok. Namun dalam pameran itu, ada banyak pilihan busana seharga 200 poundsterling ke bawah.
Tempat pesta dan gaun pengantin adalah dua dari biaya utama pernikahan. Selain itu ada biaya tambahan untuk pemain musik dan penari.
“Saya kira, setiap musisi kini benar-benar harus memikirkan kembali apa yang mereka tawarkan. Jika tarif Anda terlalu tinggi, orang tidak akan mampu membayar Anda karena ini jelas adalah masa yang sulit. Namun pada saat yang bersamaan, jika Anda tidak memasang tarif yang cukup tinggi untuk kebutuhan Anda sendiri, Anda akan kewalahan karena kenaikan biaya hidup. Jadi sangat sulit untuk menyeimbangkannya,” jelasnya.
Kebanyakan pasangan merencanakan pernikahan mereka beberapa tahun sebelumnya dan memiliki waktu cukup untuk menabung. Walau demikian, kenaikan biaya hidup berdampak besar terhadap penghasilan rumah tangga. (Sumber: VOA-Indonesia)