IMBCNews, Karawang | Tujuh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) pada tujuh wilayah kecamatan di Kabupaten Karawang telah memiliki Gudang Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam Program Katahanan Pangan Nasional dari Kementerian Pertanian, Tahun Anggaran 2022. Disayangkan, Lumbung LPM pada 7 Gapoktan itu sejak diresmikan penggunaan sarana dan prasarana fisiknya setahun yang lalu, hingga sekarang tidak pernah terisi bahan baku berupa gabah.
Ketua Komnas Lembaga Pemantau Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Cabang Kabupaten Karawang, Jaenal Abidin mengungkap hasil pantauannya di lapangan; Bahwa, tujuh LPM Gapoktan yang berada di desa-desa pada wilayah tujuh kecamatan belum satu pun yang mengisi lumbung pangan masyarakat (LPM) sebagai stok ketahanan pangan dengan bahan baku pokok berupa gabah atau padi.
“Padahal, LPM Gapoktan itu dibangun berkaitan dengan Program Katahanan Pangan Nasional. Sarana fisik Gudang LPM Gapoktan hingga prasarana seperti mesin pengering padi serta penggilingan beras, selama ini boleh dibilang belum beroperasi. Sedangkan anggaran yang terserap masing-masing Gapoktan penerima DAK sebesar 1 miliar rupiah,” ungkap Jaenal kepada IMBCNews, di Karawang, Ahad (21/5/2023)
Untuk belanja bahan baku berupa gabah, sebut Jaenal, ada dana penyertaan DAK dari APBD Kabupaten Karawang sebesar Rp100 juta per gapoktan, untuk penyerapan gabah dari petani. Sayangnya, stok padi di Gudang LPM Gapoktan, sampai saat ini terpantau masih pada kosong.
“Oleh karenanya, jika ada di antara masyarakat menduga modal pembelian gabah raib entah kemana, tentu menjadi logis juga. Soalnya, modal itu bersumber penyertaan DAK dari APBD Kabupaten Karawang Tahun 2022 sebesar 100 juta rupiah per LPM Gapoktan,” jelas Jaenal yang didampingi Wakil Ketua Komnas LP-KPK Karawang Hm Hermawan.
Lebih lanjut Pimpinan LP KPK Kabupaten Karawang meminta agar pihak Kementan melakukan evaluasi kepada 7 LPM Gapoktan di Karawang karena banyak masyarakat yang belum dapat manfaat.
“Seperti Mesin Penggilingan Gabah yang ada di LPM Gapoktan perlu juga ditinjau Kementan. Hal lain, pengawasan dari Bidang Pangan Dinas PKP Karawang selama ini disinyalir masih kurang optimal,” sebut Jaenal.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Sugih Tani Desa Jayanegara Kecamatan Tempuran H Ajam membenarkan kalau gudang LPM yang sudah diresmikan setahun lalu masih kosong, dan belum pernah ada pengisian. Alasan dia kalau Gudang LPM Gapoktan Sugi Tani diisi penuh kapasitasnya sekitar 200 ton gabah.
“APBD Penyertaan Pemkab Karawang itu adanya sebesar 100 juta. Ini hanya cukup untuk beli gabah petani sebanyak 15 ton, karena per ton gabah harganya sekitar 5,5 juta sampai 6 juta rupiah,” kata Ajam kepada IMBCNews, di lokasi Gudang LPM Gapoktan Sugih Tani Desa Jayanegara, Sabtu (20/5/2023).
Ia juga mengemukakan, mesin penggilingan beras yang dikirim Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang berdasarkan e-Katalog. Setelah mesin diuji-coba menggiling gabah hasihnya beras hancur dan jelek.
“Karena hasil gilingnya beras pada pecah-pecah, terpaksa dah saya harus mengubah dan menambah alat pada bagian Mesin Ichie agar berasnya bagus. Untuk memodifikasi ini saya habis puluhan juta. Mesin merk Javatech yang dikirim dinas itu menurut saya kurang bagus untuk menjaga kualitas beras,” ungkap Ajam.
Ia menyebut, ada tiga gapoktan dari tujuh gapoktan yang memodifikasi mesin tersebut, yaitu gapoktan di Desa Jayanegara Kecamatan Tempuran, Desa Sarijaya Kecamatan Majalaya dan Desa Kertajaya Kecamatan Kutawaluya.
“Untuk masalah anggaran penyertaan yang dari APBD Karawang 100 juta itu, Gapoktan yang saya pimpin sudah merencanakan akan membeli gabah petani sekitar 15 ton dulu, sesuai anggaran yang ada. Kita masih nunggu panen. Mudah-mudahan, bulan Juni ini para petani sudah pada panen,” kata dan harap Ajam.
Ada pun tujuh gapoktan penerima DAK Tahun Anggaran 2022 dan telah membangun Lumbung Pangan Masyarakat berada di wilayah Kecamatan Tempuran, Majalaya, Kutawaluya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, dan Kecamatan Cilamaya Wetan.
Masing-masing gapoktan itu mendapat Rp1 miliar untuk pembangunan gudang lumbung pangan dilengkapi dengan bangunan untuk penyimpanan, mesin penggiling padi, dan mesin pengering padi, gudang, dan lantai jemur. Selain itu, masing-masing gapoktan itu juga mendapat anggaran penyertaan Rp100 juta dari APBD Karawang 2022 untuk modal penyerapan gabah dari para petani. (hmd/asy)