ADVERTISEMENT

IMBC, Jakarta – Alih-alih stop atau jeda sementara saat umat Kristiani sedunia merayakan Hari Raya Natal, Rabu (25/12), perang di Ukraina terus berlanjut ditandai serangan.besar-besaran rudal dan dron Rusia.

Memasuki hari ke 1.036 sejak invasi negara Beruang Merah itu ke negara tetangganya sesama bekas sempalan Uni Soviet pada 24 Feb. 2022, di tengah suasana Natal, AFP melaporkan, Rusia meluncurkan 70 rudal dan seratusan drone serang.

Sedikitnya satu orang penduduk Ukraina tewas,  infrastruktur energi di sejumlah lokasi di Ukraina dilaporkan rusak parah akibat serangan udara yang dilancarkan, Rabu dini hari puku 05:30 waktu setempat

Menggunakan drone-drone serang diduga Shahed-136 buatan Iran yang telah dimodifikasi dan disamarkan asalnya menjadi Geran-2, Rusia dilaporkan juga meluncurkan 70-an rudal jelajah darat ke darat Kalibri.

BacaJuga

Menurut catatan, rudal jelajah 3M14 Kalibri (disebut Barat SS-N-30A) berbobot tiga ton dan membawa hulu ledak 1.100 lbs dan berjanakaun sampai 2.000 km bisa diluncukan melalui platform di darat, permukaan dan bawah air.

Perusahaan energi Ukraina DTEK melaporkan kerusakan parah pembangkit tenaga listrik yang ada di kota Dnipro, Kryvyi Rih, Kamianske, Kremenchuk  dan Samar.

Kota Kharkiv di timur laut Ukraina dilaporkan palnig parah terkena dampak serangan rudal dan pesawat-pesawat nirawak Rusia itu.  

Sementara Presiden Ukraina Volodymir Zelenskyy menilai serangan Rusia tersebut merupakan aksi terorisme yang tidak bisa dimaafkan karena membuat warga Ukraia menderita di tengah perayaan Hari Raya Natal tahun ini.

Perang Rusia vs Ukraina yang sudah berlangsung sejak 34 bulan lalu atau dua tahun 10 bulan belum ada tanda-tanda mereda, apalagi berhenti, bahkan terus bereskalasi dengan keterlibatan langsung belasan ribu tentara Korea Utara di belakang Rusia.

Ukraina sendiri masih mampu bertahan dari serangan kekuatan mesin perang raksasa Negara Beruang Merah itu bahkan sejak Agustus lalu melancarkan ofensif dengan merebut wilayah Kursk, Rusia berkat aliran persenjataan dari Barat terutama AS.

Perang selain  membuat perekonomian kedua belah pihak terpuruk, korban berjatuhan, diperkirakan telah merenggut nyawa ratusan ribu prajurit, juga mendistorsi perekonomian dunia yang baru bangkit pasca pandemi Covid-19.     (imbcnewsTheo-diolah

Welcome Back!

Login to your account below

Create New Account!

Fill the forms below to register

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.