IMBCNews, Karawang | Pemerintah Desa Panyingkiran mengadakan tasyakuran hajat bumi yang dirangkai pada kegiatan pengajian, karnaval, kenduri syukuran dan hiburan seni-budaya Topeng Pendul. Acara dipusatkan di halaman Kantor Desa Panyingkiran, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Sabtu (2/11/2024) pagi hingga malam.
Kusnadi S.Pd mengungkap, selama dirinya menjabat Kepala Desa (Kades) Panyingkiran setiap tahun selalu menggelar hajat bumi semacam saat ini.
“Hajat bumi telah menjadi acara rutin yang bertujuan untuk menghayati rasa syukur kepada Allah karena keadaan tanah pertanian di Desa Penyingkiran subur. Hasil tanaman padi dan lainnya Alhamdulillah selalu menghasilkan sehingga kebutuhan dasar hidup masyarakat dapat tercukupi,” sebut Kades Kusnaedi di sela rangkaian acara kepada awak media, Sabtu.
Tujuan acara ini berikutnya, adalah membudayakan adat warga setempat dalam bersyukur, berdoa, sekaligus menjadi ajang mempererat silaturrahim antara satu warga dengan warga lainnya se-Desa Penyingkiran.
Ada pun tema yang diangkat dalam tasyakuran hajat bumi kali ini bertajuk: Mupusti Bumi, Ngarawat Jagat, Seja Sukur ka Yang Agung. Dengan mengangkat tema ini, sebut Kusnaedi sebagai pengingat serta pendorong bagi semua warga agar masing-masing guyup dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kesertaan masyarakat setempat dalam merawat alam dan menjaga lingkungan adalah merupakan hal penting. Siapa lagi kalau bukan warga desa sendiri yang merawat dan menjaga lingkungan agar tetap asri dan lestari? Maka itu, hajat bumi ini menjadi salah satu yang mendorong untuk kelestarian budaya dan dalam melestarikan lingkungan alam,” tutur Kades Kusnaedi. (eds/hhr/asy0211: lpt/lpg)