Oleh Dr. Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI
IMBCNEWS | Jakarta, Membaca pernyataan salah seorang petinggi partai yang mengatakan biaya atau ongkos untuk bisa duduk menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jakarta sangat mahal yaitu sebesar Rp. 40 miliar.
Hal ini tentu saja membuat kita geleng-geleng kepala. Bahkan kata yang bersangkutan jika sang calon hanya memiliki modal Rp. 20 miliar hingga Rp.25 miliar maka besar kemungkinan mereka tidak akan pernah bisa melaju ke senayan aau anggota DPR. Jadi yang namanya politik uang dalam ritual pemilu tampaknya sudah menjadi sesuatu yang sudah sangat sulit untuk dihindari karena masyarakat kita juga sudah rusak sebab tanpa ada sesuatu yang bisa mereka terima dari sang calon legislatif (caleg) maka mereka tentu akan enggan untuk memilihnya.
Apalagi sesuatu yang akan diberikan kepada para pemilih itu sekarang menurut politisi tersebut tidak cukup hanya berupa kaos dan atau kerudung saja tetapi kulkas. Dengan demikian dapat disimpulkan hanya orang kaya atau orang yang dibiayai oleh orang kaya sajalah yang bisa berkuasa dan bisa menang dalam Pemilu.
Hal ini tentu jelas-jelas sangat patut kita sesalkan karena bagaimana mungkin kita akan menumpangkan harapan kepada orang yang sibuk berfikir untuk dapat mengembalikan investasi yang sudah dia tanam atau hutang yang harus dia bayar sehingga akibatnya dunia politik kita sudah bagaikan sebuah pasar dimana para pelaku yang ada sibuk bertransaksi untuk kepentingan dirinya dan kelompok serta partainya .
Bahkan kita lihat dilapangan mereka tidak segan- segan melakukan apa saja termasuk mewarnai ayat-ayat dan pasal-pasal dalam pembahasan sebuah rancangan UU yang akhirnya setelah disahkan menjadi UU, kita melihat UU tersebut sangat-sangat merugikan rakyat dan juga sangat bertentangan dengan jiwa dan semangat dari UUD 1945 .
Hal ini bisa terjadi karena yang penting bagi mereka bukanlah bagaimana mereka bisa memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat serta patuh kepada konstitusi tapi adalah bagaimana caranya supaya modal yang sudah mereka tanam bisa kembali dan keuntungan yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan.
Jika dalam pemilu yang akan datang hal serupa masih saja terus terjadi maka tentu tipis sekalilah harapan nasib rakyat banyak terutama nasib mereka- mereka yang ada di lapis bawah akan bisa berubah. Untuk itu kita harus bisa mengusahkan secara bersama-sama bagaimana caranya agar pemilu 2024 yang akan datang benar-benar bisa dilaksanakan dengan biaya atau ongkos yang semurah-murahnya karena dengan itulah kita akan bisa mendapatkan anggota DPR yang benar-benar mampu mencerminkan dirinya sebagai wakil rakyat.
Ini penting karena dengan hal seperti itulah kita akan bisa berharap di negeri ini akan dapat tercipta sebuah perubahan yang benar-benar berarti dan bermakna , dimana rakyatnya akan bisa hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia. Semoga.
imbcnews/diolah/