IMBCNews, Jakarta | Perayaan Milad ke 48 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Griya Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menghadirkan Raja Dangdut Rhoma Irama dan Penyanyi Putri Ariani.
Rhoma Irama hadir mengisi ceramag pada Kongres Kebudayaan Umat Islam Indonesia yang berlangsung Rabu (26/7) dari pagi hingga petang. Sedangkan Putri Ariani mengisi acara pada malam peringatan Milad.
Menurut Rhoma Irama, penyampaian dakwah Islam ternyata tidak hanya dengan ceramah oleh para dai, namun dakwah bisa dengan musik dan lagu.


Dakwah dengan lagu, tutur Rhoma, dilakukan dia sejak mendirikan grup Soneta pada 13 okt 1973. “Untuk pertama kali di atas panggung, saya ucapkan salam sebelum penampilan di ancol, hujan sandal, ada yang teriak, bukan mesjid euy, bukan majelis taklim,” ungkapnya. Rhoma kemudian mendeklarasikan grupnya sebagai sound of muslim.
Kongres Kebudayaan Umat Islam Indonesia memiliki makna secara khusus dan strategis. Kongres bertajuk: Mengukuhkan PeranKebudayaan Islam Indonesia dalam Merekatkan Kebhinekaan Bangsa.
Adapun peraih golden buzzer America’s Got Talent 2023 yang viral beberapa waktu lalu, Putri Ariani turut menyemarakkan acara puncak tasyakur Milad MUI ke-48 tahun di Griya Sasana Kriya
TMII, Rabu malam.
Saat menampilkan orkestra bersama musisi senior Dwiki Dharmawan, Putri membawakan syair Abu Nawas yang sangat terkenal, yaitu I’tiraf. Dengan mengenakan pakain serba hitam dan warna emas, Putri membawakan syair tersebut sembari memainkan piano. Dengan suara merdunya, penyanyi tuna netra itu pun membuat para pendengarnya merinding.
Al-I’tiraf sendiri berarti pengakuan dosa. Syair Abu Nawas ini menggambarkan kegelisahan setiap manusia. Dosa yang terus bertembah setiap harinya, padahal jatah umur semakin berkurang. Bait “Bila Kau ampuni, hanyalah Engkau Maha Pengampun. Bila Kau berpaling, ke mana lagi harapanku” merupakan puncak penyerahan dan pengakuan kepada Allah SWT.
Setelah membawakan syair ini, Putri Ariani dan Dwiki Dharmawan membawakan sebuah lagu lagi, kemudian dipersilakan untuk berfoto bersama Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan Hj. Wury Ma’ruf Amin. Keduanya pun juga dikalungkan sebuah kain sebagai bentuk penghargaan. (Kadar Santoso)