BUKITTINGGI, sebuah kota di Sumatera Barat, menjadi salah satu destinasi wisata utama selama libur Lebaran Idulfitri 2025 berkat kehadiran museum Rumah Adat nan Baanjuang (RAnB) dan Aviary Kinantan Bird Park.
Kedua objek wisata ini berhasil menarik ribuan pengunjung, memperkaya pengalaman wisatawan dengan pesona budaya Minangkabau dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Museum Rumah Adat Baanjuang
MRAB, yang merupakan bangunan khas adat Minangkabau dengan tujuh gonjong tajam menghadap langit, telah menjadi sarana edukasi penting bagi pengunjung yang ingin mendalami adat dan budaya Minangkabau.
Edukator Museum, Santi Indriani, menjelaskan bahwa museum ini didirikan pada tahun 1935 dan saat ini memiliki lebih dari 800 koleksi, termasuk manuskrip kuno yang telah ada sejak puluhan tahun lalu serta koleksi mata uang kertas tahun 1977.
Semua koleksi yang ada di museum ini mencerminkan prinsip budaya Minangkabau yang berhubungan erat dengan alam, sesuai dengan falsafah “Alam Takambang Jadi Guru.”
Santi juga menyampaikan bahwa pada libur Lebaran kali ini, jumlah pengunjung MRAB membludak. “Pada 31 Maret, sehari sebelum Lebaran, jumlah pengunjung sekitar 399 orang. Setelah itu, jumlah pengunjung terus meningkat, dan pada 8 April tercatat sebanyak 17.183 orang,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).
Bahkan, meski ada pengunjung yang merasa jenuh dengan antrean panjang, staf MRAB tetap melayani dengan senyuman, menunjukkan betapa pentingnya keramahan dalam pelayanan wisata. Pada libur Lebaran kali ini, museum juga menyajikan film dokumenter yang mengisahkan perjalanan MRAB dari masa ke masa.
Aviary Kinantan Bird Park
Selain MRAB, Aviary Kinantan Bird Park di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan.
Aviary ini bukan kandang burung biasa, melainkan menyediakan ruang hidup yang luas bagi berbagai jenis burung eksotis. Dengan konstruksi yang memungkinkan burung terbang bebas seperti di alam liar, Aviary Kinantan menjadi salah satu sangkar burung terbesar di Asia Tenggara.
Kepala Bidang TMSBK, Silvia Rawani Ria Putri, menjelaskan alur pengunjung yang memasuki kawasan tersebut.
“Setelah masuk melalui pintu utama, pengunjung akan diajak untuk melihat Aviary, kemudian langsung menuju zona reptil. Dari zona reptil, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ‘one way’ melalui lorong harimau dan keluar di depan kandang orangutan, berlanjut menuju area beruang, macan dahan, harimau sumatra dan lainnya,” jelas Silvia.
Data pengunjung menunjukkan lonjakan yang signifikan pada libur Lebaran kali ini. “Sejak 31 Maret hingga 8 April 2025, TMSBK telah menerima 105.534 pengunjung,” tambah Silvia.
Harapan Pengunjung
Salah seorang pengunjung asal Rokan Hulu, Riau, Yuda (40), mengungkapkan rasa puasnya terhadap perkembangan objek wisata di Bukittinggi.
“Kami dan keluarga sering berkunjung ke Bukittinggi, terutama saat liburan atau hari-hari besar. Wisata di sini semakin maju, namun saya berharap kebersihan di sekitar objek wisata dapat lebih ditingkatkan,” ujar Yuda.
Dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata di Bukittinggi, baik Museum Rumah Adat Baanjuang maupun Aviary Kinantan Bird Park menjadi destinasi yang tak hanya menarik wisatawan domestik, tetapi juga mendatangkan minat wisatawan mancanegara. (Ysi)