Jakarta-IMBCNews – Rukun Islam kelima adalah menunaikan ibadah haji. Ibadah ini wajib bagi umat Muslim yang sudah mampu, dan harus dilakukan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan sebutan Manasik Haji.
Manasik haji adalah serangkaian proses ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim setiap tahunnya. Namun, pengertian tentang manasik haji tidaklah terbatas pada usia. Pendidikan tentang haji dan pemahaman tentang ibadah ini juga dapat disampaikan kepada anak-anak sejak usia dini melalui peragaan manasik haji di Taman Kanak-Kanak (TK).
Pentingnya mengenalkan manasik haji kepada anak-anak sejak dini adalah agar mereka dapat memahami arti dan makna dari setiap ritual yang dilakukan oleh jamaah haji. Dengan cara ini, mereka dapat mulai memahami esensi ibadah haji sebelum mereka mencapai usia di mana mereka akan melakukan perjalanan haji sendiri.
Untuk itu Kreativitas Anak Bangsa mengadakan simulasi Manasik Haji anak anak TK/TPA Sejabodetak di Masjid At-Tiin – Jakarta, belum lama ini. “Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar sukses dan semoga mendapat Ridho Allah SWT,” ujar ustadz Imam Turmuzi.
Para peserta peragaan manasik haji mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias dan semangat. Tidak lupa memakai kain ihram untuk anak laki-laki dan busana muslimah untuk anak perempuan. Setiap rangkaian diikuti dengan tertib dan khidmat.
Alhamdulillah, tiba di lokasi manasik haji sesuai jadwal tanpa hambatan. Sesampainya di lokasi, anak-anak terlebih dahulu membuat barisan untuk mengikuti pembukaan acara yang dihadiri oleh para pengurus
Setelah acara pembukaan, anak-anak berbaris sesuai urutan kloter untuk bersiap melaksanakan prosesi manasik haji. Mereka diajarkan bagaimana proses melewati kawasan mina sambil mempersiapkan batu kecil untuk melempar jumrah. Proses selanjutnya adalah melempar jumrah, dimana melempar batu kecil pada tiga tiang yang bernama ‘Ula, Wustha dan Aqabah. Pada masing-masing tiang, anak-anak melempar sebanyak 7 batu kecil.
Setelah melempar jumrah, anak-anak mulai berbaris kembali untuk melaksanakan thawaf atau berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali sambil membaca doa keselamatan dunia dan akhirat. Kegiatan selanjutnya adalah sa’i atau berlari kecil dari Shafa dan Marwah. Prosesi ini mengingatkan kita tentang kisah Siti Hajar dan Nabi Ismail ketika beliau sedang mencari sumber mata air di tengah padang pasir. Terakhir, anak-anak melaksanakan tahalul atau mencukur rambut sebagai tanda diakhiri nya kegiatan manasik haji.